Jakarta (Lensagram) – Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, menarik perhatian dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang berlangsung di Laos. Penampilan dan pernyataannya yang lugas dinilai berbeda dari biasanya dan menimbulkan berbagai spekulasi: apa yang sedang disiapkan Prabowo di panggung internasional?
Prabowo hadir mewakili Indonesia dalam forum penting yang dihadiri oleh para pemimpin negara-negara Asia Tenggara. Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama pertahanan, stabilitas kawasan, serta perdamaian di tengah ketegangan geopolitik global.
Visi Global Prabowo di ASEAN
Dalam pidatonya, Prabowo menyuarakan komitmen Indonesia untuk terus menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap damai dan stabil. Ia juga menyinggung peran ASEAN dalam meredam konflik dan memperkuat solidaritas antarnegara anggota.
“Indonesia percaya bahwa kekuatan ASEAN terletak pada persatuannya. Kita harus menjadi kekuatan penyeimbang, bukan bagian dari konflik,” kata Prabowo dengan tegas.
Pernyataan ini mendapat sambutan positif dari delegasi negara lain, yang melihat Indonesia akan memainkan peran yang lebih aktif dalam kebijakan luar negeri di masa kepemimpinan Prabowo mendatang.
Gaya Baru, Pesan Baru
Tak hanya isi pidato, gaya penampilan Prabowo juga menjadi sorotan. Ia tampil lebih formal dan tenang, namun tetap menunjukkan karisma yang kuat. Beberapa pengamat menilai, ini merupakan bagian dari citra kepemimpinan internasional yang sedang ia bangun.
“Prabowo sedang mengirim pesan: Indonesia siap mengambil peran lebih besar di kancah global,” ujar analis hubungan internasional dari CSIS, Fajar Nugroho.
Baca Juga : Reshuffle Kabinet di Depan Mata? Bocoran dari Istana Bikin Geger!
Fokus pada Stabilitas dan Diplomasi Pertahanan
Dalam pertemuan bilateral di sela KTT, Prabowo juga bertemu dengan sejumlah menteri dan pejabat dari negara-negara sahabat, membahas peningkatan kerja sama pertahanan dan penanggulangan bencana.
Langkah-langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di ASEAN yang tetap mengedepankan pendekatan diplomatik.
Menuju 2024: Indonesia Siap di Mata Dunia
Sebagai presiden terpilih yang akan dilantik pada Oktober 2025, kehadiran Prabowo di forum ASEAN dianggap sebagai awalan dari peran barunya di panggung dunia. Banyak yang menantikan arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahannya.
Kehadiran dan pidatonya kali ini pun disebut sebagai “pemanasan” menjelang transisi kekuasaan nasional, sekaligus sinyal bahwa Indonesia akan semakin aktif dalam diplomasi internasional.
Baca Juga : Gagal Total? Dedi Mulyadi Akhirnya Buka Suara Soal Program Pendidikan Berkarakter!