Jakarta (Lensagram) – Aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) berputar ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/3/2025).
Mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan, menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap kemungkinan kembalinya peran TNI di jabatan sipil.
Baca Juga : DPR Resmi Sahkan Revisi UU TNI, Ini Perubahannya
Massa Jebol Pagar DPR, Situasi Manas
Kericuhan terjadi ketika tidak ada perwakilan DPR maupun pemerintah yang membahas demonstrasi. Massa aksi kemudian mencoba menjebol gerbang DPR pada Kamis malam.
Menggunakan tali tambang, mereka menarik beton penghalang hingga roboh, lalu menjatuhkan pagar setinggi dua meter.
Dari atas mobil komando, orator aksi mogok hingga massa tetap tertib.
“Satu ditangkap, semua ditangkap. Jangan ada tindakan anarkis!” seru salah satu orator.
Bentrokan Pecah, Meriam Air Aparat Tembakan
Saat massa mulai memasuki kompleks DPR, aparat keamanan langsung merespons dengan tindakan tegas. Demonstran mengaku mendapat pukulan dan pentungan dari aparat.
“Jadi kami masuk, aparat langsung menghujani kami dengan pukulan,” ujar Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Muhammad Bagir Shadr, Jumat (21/3/2025) dini hari.
Polisi juga menggunakan meriam air untuk membubarkan massa, yang kemudian membalas dengan menyalakan petasan ke arah barisan aparat.
Mahasiswa Luka, Beberapa Dilarikan ke Rumah Sakit
Bentrok antara mahasiswa dan aparat menyebabkan sejumlah demonstran terluka.
Beberapa di antaranya bahkan harus dievakuasi ke rumah sakit.
“Tolong medis! Ada yang patah!” teriakan salah satu peserta aksi.
Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengalami luka serius dan dibawa ke rumah sakit, yaitu Muhammad Aidan, Rafi Raditya, dan Ghifari Rizky Pramono.
- Aidan mengalami luka di kepala.
- Rafi diduga memukul saat berusaha masuk ke DPR.
- Ghifari mengalami cedera di kaki akibat terinjak-injak.
Baca Juga : Demo Tolak RUU TNI Digelar di Depan DPR RI, Ribuan Massa Diprediksi Hadir
Aidan dan Rafi dirawat di Rumah Sakit Pelni, sementara Ghifari dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.
Situasi di sekitar Gedung DPR kondusif setelah bentrokan mereda. Namun mahasiswa berjanji akan terus mengawali isu ini agar RUU TNI tidak mengancam demokrasi di Indonesia.