Jakarta (Lensagram) – Kebakaran hebat melanda kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12).
Insiden ini menghanguskan sekitar 200 rumah semi permanen dan berdampak besar pada kehidupan warga sekitar.
Sebanyak 600 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.800 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat musibah tersebut.
Saat ini, para korban telah diungsikan ke tempat penampungan sementara di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kronologi Kebakaran Kemayoran
Kejadian tragis ini bermula sekitar pukul 12.30 WIB (10/11).
Baca Juga : Gudang Peluru Milik Kodam Jaya Meledak, Panglima TNI Ungkap Penyebab Terjadinya Kebakaran Hebat
Api dengan cepat menyebar, melahap rumah-rumah semi permanen yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar.
Proses pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran dimulai sekitar pukul 15.00 WIB (10/11), namun sulitnya akses ke lokasi dan besarnya kobaran api membuat proses ini berlangsung lama.
Api baru berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 19.50 WIB (10/11). Selanjutnya, pencatatan korban selesai dilakukan pada pukul 20.20 WIB (10/11) oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
BPBD melaporkan bahwa objek yang terdampak meliputi:
- 200 rumah semi permanen yang hangus terbakar
- 600 kepala keluarga (KK) terdampak langsung
- 1.800 jiwa harus kehilangan tempat tinggal
Penanganan dan Bantuan untuk Korban
Sebagai respons terhadap bencana ini, BPBD DKI Jakarta bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban. Bantuan yang telah disalurkan meliputi:
- Air mineral untuk memenuhi kebutuhan hidrasi korban
- Makanan siap saji agar kebutuhan nutrisi tetap terjaga
- Matras untuk kenyamanan tidur sementara para pengungsi
- Ratusan pakaian layak pakai untuk menggantikan pakaian yang hilang akibat kebakaran
Para korban saat ini ditampung sementara di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sekolah ini diubah menjadi posko pengungsian yang dilengkapi fasilitas darurat.
Baca Juga : Marbot Masjid di Kota Bogor Meninggal Usai Disengat Tawon Vespa Affinis
Pemerintah daerah, bersama dengan relawan dan organisasi kemanusiaan, terus memantau situasi di lapangan.
Mereka memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara, terpenuhi.
Penyebab Kebakaran
Dugaan awal menyebutkan bahwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
Rumah-rumah semi permanen di kawasan tersebut diketahui memiliki instalasi listrik yang kurang memadai, sehingga meningkatkan risiko terjadinya insiden seperti ini.
Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Investigasi juga akan mencakup evaluasi terhadap kondisi lingkungan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Perhitungan Kerugian
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Iswana Adji, menyatakan bahwa hingga kini perhitungan kerugian akibat kebakaran masih dalam proses.
Kerugian diperkirakan mencakup kerusakan pada rumah, kehilangan harta benda, hingga dampak ekonomi yang dirasakan oleh para korban.
BPBD juga menggandeng instansi terkait untuk melakukan pendataan yang lebih rinci, agar bantuan dapat diberikan secara tepat sasaran.
Imbauan kepada Warga
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya korsleting listrik, terutama di kawasan dengan infrastruktur yang rentan.
BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk:
- Memeriksa kondisi instalasi listrik secara rutin dan memastikan pemasangan sesuai standar keamanan.
- Menghindari penggunaan peralatan listrik yang rusak atau kabel yang sudah usang.
- Meningkatkan kesadaran terhadap langkah-langkah pencegahan kebakaran, seperti menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah.
Penutup
Kebakaran di Kemayoran ini menjadi tragedi besar yang menyisakan luka mendalam bagi para korban.
Baca Juga : Marbot Masjid di Kota Bogor Meninggal Usai Disengat Tawon Vespa Affinis
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terus bekerja keras untuk membantu pemulihan kondisi para korban.
Bantuan serta dukungan dari masyarakat luas juga sangat dibutuhkan untuk meringankan beban mereka yang terdampak.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini, tetap pantau berita dari sumber terpercaya.