Jakarta (Lensagram) – Rencana pemerintah untuk menghapus batas usia pelamar kerja menuai pro dan kontra di berbagai kalangan. Salah satu penolakan paling keras datang dari para pengusaha yang menilai kebijakan ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah di lapangan.
Pengusaha Nilai Tidak Realistis
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), penghapusan batas usia pelamar kerja dianggap tidak realistis. Ia menyebut, dalam praktik rekrutmen, usia masih menjadi salah satu pertimbangan penting, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan fisik prima dan adaptasi teknologi yang cepat.
“Kami tidak diskriminatif, tapi harus realistis. Beberapa posisi memang membutuhkan tenaga kerja muda yang siap bekerja dalam tekanan tinggi dan waktu fleksibel,” ujar Budi Santoso, perwakilan Apindo.
Biaya Pelatihan dan Produktivitas Jadi Pertimbangan
Selain itu, para pengusaha juga khawatir soal biaya pelatihan tambahan dan tingkat produktivitas. Mereka menilai bahwa karyawan berusia lebih tua mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan sistem kerja baru atau teknologi digital yang terus berkembang.
“Jika batas usia dihapus, siapa yang menanggung biaya adaptasi dan pelatihan? Ini bukan soal diskriminasi, tapi efisiensi,” lanjut Budi.
Baca Juga : Korban Terus Bertambah! Ini Modus Penipuan Kartu Kredit yang Jarang Diketahui tapi Mematikan!
Pemerintah Diminta Kaji Ulang
Meski mendukung prinsip kesetaraan kesempatan kerja, para pengusaha mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang rencana tersebut. Mereka berharap kebijakan ini mempertimbangkan dinamika industri dan kondisi riil dunia kerja di Indonesia.
Tanggapan Pemerintah
Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa rencana penghapusan batas usia bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial dan membuka peluang kerja bagi kalangan usia produktif yang masih layak bekerja namun sering kali tersisih karena faktor usia.
“Kami ingin memberi kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat, terutama yang masih sehat dan mampu bekerja, meski usianya di atas 35 tahun,” kata Dirjen Binapenta Kemenaker, Rina Marlina.
Kesimpulan
Isu penghapusan batas usia pelamar kerja masih menjadi perdebatan hangat. Pemerintah dan dunia usaha diharapkan bisa duduk bersama untuk menemukan solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak, tanpa mengorbankan produktivitas maupun nilai-nilai keadilan.
Baca Juga : Usia Jadi Penghalang! Cerita Nyata Pencari Kerja Jakarta di Tengah Banyaknya Lowongan