Jakarta (Lensagram) – Di tengah banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia, masih banyak pencari kerja di Jakarta yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena satu hal yang tak bisa dihindari: usia.
Rudi (38), warga Jakarta Barat, adalah satu dari banyak orang yang mengalami kenyataan pahit tersebut. Meski memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di bidang administrasi perkantoran, ia terus gagal dalam proses seleksi kerja.
“Lowongan banyak, tapi begitu lihat syarat usia maksimal 30 tahun, saya langsung mundur. Rasanya seperti tidak punya peluang,” ujar Rudi saat ditemui usai menghadiri job fair di kawasan Jakarta Pusat.
Fenomena ini ternyata cukup umum. Banyak perusahaan yang masih menetapkan batasan usia maksimal 30 hingga 35 tahun dalam proses rekrutmen. Hal ini membuat pencari kerja berusia di atas 35 tahun seakan tersingkir dari persaingan.
Pengalaman Tidak Selalu Dianggap Nilai Plus
Bagi sebagian besar pelamar kerja yang sudah berusia di atas 35 tahun, pengalaman kerja yang mereka miliki sering kali tidak dihitung sebagai nilai tambah.
“Kami sering dianggap tidak fleksibel atau sulit mengikuti teknologi, padahal saya aktif belajar dan mengikuti perkembangan digital,” tambah Rudi.
Menurut data dari Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, pencari kerja berusia di atas 35 tahun mengalami tingkat penyerapan kerja yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih muda. Ini menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah daerah.
Baca Juga : Masuk Sekolah Ini Harus Lolos Seleksi Ketat! Hanya Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem yang Diprioritaskan?
Harapan Akan Perubahan
Sejumlah komunitas pencari kerja dan pemerhati ketenagakerjaan mendorong adanya perubahan kebijakan yang lebih adil. Mereka berharap perusahaan mulai menilai pelamar dari kemampuan dan pengalaman, bukan hanya dari umur.
“Kami ingin kesempatan yang sama. Selama masih sehat dan mampu bekerja, kenapa harus dibatasi oleh usia?” ujar Yuni (41), mantan staf HR yang kini sedang mencari pekerjaan baru.
Pemerintah pun mulai membuka dialog dengan perusahaan untuk mengurangi diskriminasi usia dalam rekrutmen, khususnya di sektor informal dan UMKM.
Kesimpulan
Meskipun peluang kerja di Jakarta cukup banyak, kenyataan bahwa batasan usia masih menjadi penghalang menunjukkan bahwa inklusivitas di dunia kerja masih perlu ditingkatkan. Cerita Rudi dan banyak pencari kerja lainnya adalah pengingat bahwa semua orang berhak diberi kesempatan yang adil.
Baca Juga : Terbongkar! Ini Sanksi Berat Bagi Pemalsu Ijazah, Bisa Bikin Hidup Hancur!