Alokasi anggaran makan siang gratis sebagai program andalan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di nilai dapat di realisasikan secara realistis.
Trubus Ruhardiansah dari Universitas Trisakti mengatakan bahwa pada masa kampanye, Prabowo-Gibran membutuhkan Anggaran Makan Siang Gratis sekitar Rp400 triliun untuk program yang dulunya bernama makan siang gratis itu selama satu periode atau 5 tahun.
“Cukup realistis, artinya kalau di asumsikan setiap tahun membutuhkan dana sekitar 70-80 triliun setiap tahun, karena waktu kampanye sempat di omongin 400 triliun. Nah Sri Mulyani menetapkan 71 T tetapi belum di lihat rincian detailnya seperti apa,” ujar Trubus, Jumat (28/6).
Baca Juga : Perwira TNI di Sulsel Gelapkan Duit Satuan Rp 876 Juta Untuk Judi Online
Meskipun di anggap tidak akan membebani APBN, program semacam ini penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Bahkan, katanya, berbagai negara maju telah mengimplementasikan program serupa.
Pada tahun pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran, Trubus menyatakan perlunya menguji dan mengevaluasi seberapa sukses dan efektif program ini memberikan tambahan gizi bagi siswa di seluruh Indonesia.
Sebab, ke depan akan di evaluasi kekurangan untuk menyempurnakannya di tahun berikutnya, dengan target mencapai 100 persen di akhir periode pemerintahan.
“Kalau misalnya tampilan pertama atau performance pertama itu tidak kelihatan sukses kan jadi bahan bully terus menimbulkan public distrust, akan menimbulkan ketidakpercayaan publiknya tinggi kalau ini gagal,” bebernya.
Baca Juga : Sri Mulyani Ungkap Berhasil Turunkan Kemiskinan & Pengangguran di Daerah, Berikut Datanya
Trubus melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan anggaran Rp71 triliun itu akan bertambah pada tahun berikutnya jika program makan bergizi gratis berhasil di eksekusi, dan pemerintah perlu berinovasi dalam meningkatkan pemasukan bagi APBN agar program tersebut tidak menjadi beban.
“Kalau kebijakan itu kan ada kesinambungan tidak mungkin hanya tahun pertama saja, tahun kedua tahun ketiga dan seterusnya. Tentu anggaran tahun 2025 dengan tahun berikutnya akan berbeda, jika sukses kalau pemerintah mau minta menambah anggarannya masyarakat mungkin tidak akan protes atau keberatan,” jelasnya.
Meskipun mendapat kritik dari beberapa pihak, Trubus menegaskan bahwa program makan siang dan susu gratis ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Prabowo-Gibran telah memberikan perhatian pada kelompok masyarakat bawah, dengan fokus pada kesehatan dan gizi anak-anak sekolah serta ibu hamil, untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan sejahtera.