Peneliti dari Badan RIset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sehelai rambut Harimau Jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan desa Cipeundeuy, Sukabumi, Jawa Barat.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menyatakan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) punah bersama dengan Harimau Beli. Penampakan terakhir Harimau Jawa terkonfirmasi di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, pada tahun 1976.
Wirdateti atau Teti, seorang peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, menyatakan bahwa bulu tersebut ditemukan oleh seseorang setelah melihat hewan yang mirip dengan binatang tersebut.
Baca Juga : Harimau Kembali Mati di Medan Zoo, Ketua KBM: “Semua Kembali Ke Sang Pencipta”
“Rambut tersebut di temukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip Harimau Jawa yang di kabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019. Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat,” tutur Teti sebagaimana di kutip melalui laman resmi BRIN pada Senin (25/3/2024).
Terkonfirmasi dari Tes DNA Harimau Jawa.
Melalui serangkaian analisis DNA komprehensif, Teti dan tim menyimpulkan bahwa sampel rambut harimau yang di temukan di Sukabumi Selatan adalah spesies Panthera tigris sondaica, atau Harimau Jawa. Mereka termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 19.30.
Teti menyatakan bahwa keyakinannya di perkuat oleh prosedur ilmiah lain yang telah di lakukan. Selain menemukan rambut, tim juga menemukan bekas cakaran mirip harimau dari lokasi tersebut, yang semakin memperkuatnya untuk melakukan observasi lanjutan.
Baca Juga : Struktur Bangunan Kuno Berusia 10 Ribu Tahun di Temukan Ilmuwan di Laut Baltik
Teti dan timnya melakukan identifikasi awal dengan membandingkan sampel rambut harimau dari Sukabumi Selatan dengan spesimen Harimau Jawa koleksi MZB. Mereka juga menggunakan beberapa subspesies sampel harimau lainnya, seperti Harimau Bengal, Amur, dan Sumatera, serta Macan Tutul Jawa sebagai kontrol.
“Perbandingan sampel rambut Harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan 97,06% dengan Harimau Sumatera, dan 96,87% dengan Harimau Bengal. Spesimen Harimau Jawa Koleksi MZB memiliki kemiripan 98,23% dengan Harimau Sumatera,” ujar Teti.
Sementara itu, studi pohon filogenetik mengindikasikan bahwa sampel rambut Harimau Sukabumi dan spesimen Harimau koleksi MZB berada dalam kelompok yang sama, tetapi terpisah dari kelompok subspesies harimau lainnya.