Dalam dunia kerja, upaya untuk mendapatkan cuti dan bonus kadang-kadang melibatkan taktik kreatif. Wanita Italia Pura-Pura Hamil 17 Kali Demi Bolos Kerja Sepuasnya
Namun, Italia menyaksikan sebuah kisah yang benar-benar tak biasa, di mana seorang wanita terlibat dalam pemalsuan kehamilan selama 17 tahun berturut-turut demi memperoleh cuti dan manfaat melahirkan.
Wanita berusia 50 tahun, Barbara Ioele, menjalankan skema rumit dengan mengklaim 17 kehamilan, di mana 12 di antaranya berakhir sebagai keguguran alami, dan 5 lainnya sebagai kelahiran palsu. ia memanfaatkan cuti dan mendapatkan bonus dari kantor.
Otoritas mengungkapkan bahwa motifnya adalah untuk menghindari kewajiban kerja dan mendapatkan sejumlah besar uang dari manfaat cuti hamil. Kisah Barbara Ioele menunjukkan tingkat kecurangan yang ekstrim dalam upaya untuk mengelabuhi sistem kesejahteraan dan manfaat kerja.
Baca Juga : NEKAT, Tiga Pria Asal Makasar Rampok Emas Senilai Rp 6 Miliar Dirumah Dosen
Pihak berwenang menyatakan bahwa motifnya adalah untuk menerima manfaat cuti hamil dan mendapatkan sejumlah besar uang sebesar 110.000 euro (sekitar Rp1,8 Miliar) dari pemerintah dengan melibatkan taktik yang tidak terduga.
Dokumen yang di ajukan oleh Barbara menunjukkan bahwa dia mengalami 17 kehamilan, di mana 12 di antaranya tidak sampai pada kelahiran. Lima kehamilan lainnya, yang diduga melahirkan anak-anak bernama Benedetta, Angelica, Abramo, Letizia, dan Ismaele, tidak terdaftar, dan tidak ada yang pernah melihat mereka.
Kasus Barbara Ioele mencengangkan karena tingkat penipuannya yang rumit selama dua dekade terakhir. Menurut jaksa, penipuannya melibatkan pencurian sertifikat kelahiran dari sebuah klinik di Roma serta pemalsuan dokumen dan tanda tangan dokter.
Baca Juga : VIRAL Anak Vincent Rompies Terlibat Dalam Pembullyan di Sekolah Binus School Serpong
Barbara juga menggunakan bantal untuk meniru perut hamil dan berjalan dengan gerakan yang sudah di rencanakan untuk memberikan ilusi kehamilan.
Dia berhasil mendaftarkan sertifikat medis yang di curi dengan tanda tangan palsu dan menerima sekitar 110.000 euro dalam bentuk manfaat cuti hamil serta mendapatkan cuti selama bertahun-tahun dari berbagai tempat kerja.
Berita buruk bagi Barbara adalah bahwa keberuntungannya berakhir tahun lalu ketika polisi tenaga kerja mulai memantau kehamilan terakhirnya. Bukti dikumpulkan bahwa Barbara sebenarnya tidak hamil sama sekali, memicu penyelidikan atas klaim kehamilannya sebelumnya.
Dalam penyelidikan, mitra Barbara, Davide Pizzinato (55 tahun), mengaku bahwa sebenarnya Barbara tidak pernah hamil sejak 2012, awal hubungan mereka. Dia di tuduh sebagai pelaku bersama tetapi bersedia memberikan kesaksian untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
Baca Juga : Dadanya Disetrika, Santri Ponpes di Malang Jadi Korban Perundungan Seniornya
Meskipun terdapat bukti yang kuat, Barbara Ioele tetap membela diri. Untuk menghindari pemeriksaan lebih lanjut, ia mengajukan dua sertifikat medis yang sah, menunjukan kondisi kesehatannya yang buruk. Namun, polisi menyatakan bahwa mereka telah memantau kehidupannya selama sembilan bulan terakhir dan bahwa seluruh kehamilannya adalah sebuah kepalsuan.
Barbara Ioele di jatuhi hukuman satu tahun enam bulan penjara karena penipuan keuangan dan pemalsuan identitas, di antara tuduhan lainnya. Meskipun bersikeras bahwa kelima anaknya benar-benar ada, tindakan penipuannya akhirnya terungkap.