Jakarta (Lensagram) – Perayaan Natal selalu menjadi momen istimewa yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristen dan Katolik di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di tanah air, setiap daerah memiliki tradisi Natal unik yang mencerminkan keanekaragaman budaya lokal.
Berikut adalah rangkuman beberapa tradisi Natal unik di berbagai daerah di Indonesia yang patut diketahui:
- Rabo-Rabo dan Mandi-Mandi di Jakarta
Di Kampung Tugu, Jakarta Utara, terdapat tradisi Rabo-Rabo , yang dalam bahasa Kreol Portugis berarti “ekor-mengekor.”
Baca Juga : Tradisi Natal Unik dari Berbagai Negara yang Penuh Makna
Tradisi ini melibatkan kunjungan ke rumah-rumah warga sambil menyanyikan lagu keroncong bersama.
Puncaknya, ada tradisi Mandi-Mandi, yaitu menggambar wajah satu sama lain dengan bedak putih sebagai simbol pengampunan dosa dan penyucian diri untuk menyambut tahun baru.
- Wayang Wahyu di Yogyakarta
Yogyakarta menyambut Natal dengan pertunjukan Wayang Wahyu , sebuah seni wayang yang mengangkat cerita Alkitab.
Tradisi ini menjadi bentuk inkulturasi budaya Indonesia dan telah berlangsung sejak tahun 1960-an.
Selain sebagai hiburan, wayang ini digunakan untuk menyampaikan firman Tuhan secara kreatif.
- Sirine dan Ritual Penyucian di Ambon
Natal di Ambon diawali dengan suara sirine dan lonceng gereja yang berbunyi serentak.
Selain itu, ada ritual penyucian di Naku, Leitimur Selatan, yang melambangkan pengampunan dosa.
Ritual ini diiringi lagu daerah, tarian khas, dan alat musik tradisional seperti tifa.
- Marbinda dan Marhobas di Sumatera Utara
Di Sumatera Utara, tradisi Marbinda (penyembelihan hewan) dan Marhobas (memasak hasil sembelihan) dilakukan menjelang Natal.
Tradisi ini mempererat kebersamaan, persaudaraan, dan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan.
Uniknya, orang yang dipercaya membagi daging sering dianggap layak menjadi kepala desa berikutnya.
- Ngejot dan Penjor di Bali
Bali juga merayakan Natal dengan tradisi Ngejot dan Penjor.
Ngejot adalah tradisi berbagi makanan yang disesuaikan dengan keyakinan agama masing-masing.
Sementara itu, Penjor berupa bambu melengkung yang dihias, dipasang sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Tuhan.
- Meriam Bambu di NTT
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), tradisi Meriam Bambu menjadi simbol kebahagiaan atas kelahiran Yesus Kristus.
Tradisi ini dimulai sejak tahun 1980-an dan terus menjadi momen yang dinanti karena suara masyarakat meriam yang menggema memberikan semarak khas Natal.
- Musik dan Hadiah di Larantuka
Larantuka, Flores Timur, memiliki tradisi Natal yang menampilkan paduan suara dan orkestra untuk menyanyikan lagu-lagu Natal.
Tradisi ini menjadi pengingat agar masyarakat selalu berjalan di jalan yang benar.
Tidak ketinggalan, kedatangan Sinterklas yang membagikan hadiah kepada anak-anak menambah kebahagiaan perayaan.
- Bakar Batu di Papua
Natal di Papua dirayakan dengan tradisi Bakar Batu atau Barapen.
Dalam tradisi ini, masyarakat memasak menggunakan batu panas yang dimasukkan ke lubang berlapis daun pisang.
Baca Juga : Negara Negara dengan Larangan Merayakan Natal
Proses ini tidak hanya unik, tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan dan rasa syukur.
Keberagaman Tradisi Natal, Kekayaan Budaya Indonesia
Tradisi Natal di berbagai daerah Indonesia menunjukkan betapa kayanya budaya lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Dengan keunikannya masing-masing, tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga tetapi juga menjadi simbol keharmonisan dan keberagaman di tanah air.