Jakarta (Lensagram) – Tahun 2024 mencatatkan kecenderungan di dunia kerja, yaitu meningkatnya jumlah pemecatan terhadap generasi Z.
Generasi ini, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2010, menghadapi berbagai tantangan signifikan dalam dunia kerja, yang membuat banyak perusahaan enggan merekrut atau bahkan memutuskan hubungan kerja dengan mereka.
Berdasarkan survei terbaru, beberapa alasan utama di balik keputusan perusahaan untuk memecat atau tidak merekrut Gen Z meliputi:
Baca Juga : Trainee Asal Indonesia Siap Debut di Big 3 K-Pop, Bergabung di Girl Group Baru SM Entertainment
- Kurangnya motivasi dan inisiatif: Generasi Z dinilai kurang memiliki dorongan untuk bertanggung jawab secara mandiri dalam pekerjaan.
- Kurangnya profesionalisme: Sikap profesional yang tidak konsisten menjadi perhatian perusahaan.
- Keterampilan komunikasi yang buruk: Banyak Gen Z mengalami kesulitan menyampaikan ide secara efektif.
- Tantangan dalam mengelola beban kerja: Generasi ini sering kali kesulitan dalam menghadapi tekanan pekerjaan.
- Keterampilan dunia nyata yang tidak memadai: Kurangnya keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dampak Pemecatan Gen Z pada Perusahaan
Meskipun perusahaan memiliki alasan yang kuat, pemecatan Gen Z dapat membawa dampak negatif, seperti:
- Hilangnya potensi kreativitas: Gen Z dikenal dengan ide-ide segar dan inovatif yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan.
- Mengurangi keberagaman: Kehadiran generasi muda menambah perspektif baru di tempat kerja.
- Dampak pada reputasi perusahaan: Tingginya angka pemecatan dapat menciptakan citra negatif bagi perusahaan di mata publik dan calon pekerja.
Strategi Meningkatkan Kinerja Gen Z di Dunia Kerja
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah berikut:
- Pelatihan dan mentorship: Memberikan bimbingan yang terstruktur untuk membantu Gen Z memahami ekspektasi kerja.
- Mewujudkan lingkungan kerja yang mendukung: Budaya kerja yang inklusif dan fleksibel dapat meningkatkan produktivitas.
- Memfasilitasi komunikasi: Mendorong dialog terbuka antara manajemen dan karyawan untuk membangun hubungan kerja yang lebih baik.
Kesimpulan
Baca Juga : Indonesia Menjadi Penyumbang Transaksi TikTok Terbesar Kedua pada 2024
Meski menghadapi berbagai tantangan, Gen Z tetap memiliki potensi besar untuk menjadi generasi pekerja yang produktif dan inovatif.
Dukungan yang tepat dari perusahaan dapat membantu mereka berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia kerja.