Para tahanan di penjara negara bagian New York, Amerika Serikat, menggugat departemen pemasyarakatan negara bagian tersebut terkait keputusan untuk menutup penjara selama Gerhana Matahari Total berlangsung pada Senin (8/4/2024).
Gugatan tersebut diajukan pada Jumat (29/3) di pengadilan federal New York dengan alasan penutupan penjara pada hari itu melanggar hak konstitusi para narapidana untuk menjalankan ibadah mereka terkait fenomena ini.
Para napi terdiri atas 6 orang dengan latar belakang agama yang berbeda dari Lembaga pemasyarakatan Woodbourne, di kutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (4/4).
Baca Juga : Pakar BRIN Temukan Rambut Harimau Jawa Yang Telah Punah di Sukabumi
Mereka mencakup penganut baptis, muslim, adven hari ketujuh, dua praktisi Santeria (Sejenis agama diaspora Afrika) dan seoarang Ateis.
Dalam gugatannya di sebutkan: “Gerhana matahari adalah fenomena alam yang langka dan memiliki makna religius yang besar bagi banyak orang,”
Gerhana Matahari terakhir terlihat di Amerika Serikat pada tahun 2017 dan tidak akan terlihat lagi sampai tahun 2044 sehingga gugatan itu juga menyebutkan bahwa fenomena ini memerlukan “pertemuan, perayaan, penyembahan, dan doa.”
Gugatan itu juga menyatakan bahwa salah satu penggugat, yang merupakan seorang ateis, telah menerima izin khusus pada bulan lalu untuk melihat gerhana dengan kacamata yang akan di sediakan oleh negara. Tetapi hal itu terjadi sebelum aturan penguncian secara sistematis tersebut di keluarkan.
Empat penggugat lainnya kemudian meminta izin namun di tolak oleh petugas berwenang karena bahwa gerhana matahari tidak terdaftar sebagai hari suci bagi agama mereka.
TUNTUTAN PARA NAPI UNTUK GERHANA MATAHARI DI PERTIMBANGKAN
Juru Bicara Dapertemen Pemasyarakatan New York, Thomas Maileyy, mengatakan bahawa lembaga itu tidak memberi komentar terkait proses hukum yang sedang berjalan, namun tetap mempertimbangkan semua permintaan untuk mengakomodasi kebutuhan agama.
Dia mengatakan bahwa permintaan terkait melihat gerhana matahari ini sedang dalam proses peninjauan.
Sebelumnya, pelaksana tugas Komisaris Departemen Pemasyarakatan, Daniel Martuscello III mengeluarkan memo pada tanggal 11 Maret lalu yang mengumumkan semua fasilitas pemasyarakatan di New York akan di liburkan pada hari Senin depan.
Baca Juga : Kampung Adat Wae Rebo Telah Ditetapkan Sebagai Desa Tercantik Kedua di Dunia.
Menurut gugatan itu, di liburkan lapas akan membuat para narapidana tetap berada di dalam unit tempat tinggal mereka, kecuali untuk situasi darurat, dari pukul 14.00 hingga 17.00, yang umumnya merupakan jam normal untuk rekreasi luar ruangan di luar penjara.
Gerhana Matahari total di perkirakan akan terlihat di beberapa bagian New York sekitar pukul 15.15 dan hanya berlangsung selama beberapa menit.