Jakarta (Lensagram) – Menjelang Lebaran 2025, jumlah penumpang pesawat domestik mengalami peningkatan signifikan.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pada H-7 atau 24 Maret 2025, jumlah penumpang mencapai 200.401 orang, naik 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dorongan ini didorong oleh kebijakan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik sebesar 13-14 persen.
Baca Juga : Mulai Hari Senin, Penumpang Motor Dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan untuk Kurangi Kepadatan di Merak
“Kami melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Kebijakan ini membuat penerbangan lebih terjangkau bagi pemudik,” ujar Budi, Rabu (26/3).
Secara kumulatif, total penumpang dari 21-24 Maret 2025 mencapai 722.439 orang, naik 9,3 persen dibandingkan tahun lalu.
Diskon tiket pesawat ini berlaku untuk penerbangan 24 Maret – 7 April 2025, dengan periode pembelian 1 Maret – 7 April 2025.
Bandara Soekarno-Hatta Paling Ramai, Rute Jakarta-Medan Terpopuler
Beberapa bandara utama mencatatkan penumpang.
Bandara Soekarno-Hatta (CGK) melayani 56.060 penumpang pada 24 Maret 2025, naik 7 persen dari tahun sebelumnya.
Rute penerbangan domestik terpadat adalah Jakarta-Medan (CGK-KNO) dengan 5.487 penumpang dan tingkat keterisian (load factor) 98,60 persen.
Untuk menjamin kelancaran arus mudik, Kemenhub terus berkoordinasi dengan maskapai dan otoritas bandara.
Tingkat ketepatan waktu penerbangan domestik tercatat 82,47 persen , sementara penerbangan internasional 86,81 persen.
Moda Transportasi Lain Juga Mengalami Kenaikan
Tak hanya penerbangan, transportasi umum lainnya juga mengalami peningkatan.
Data dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025 menunjukkan, jumlah pengguna transportasi umum pada H-7 mencapai 857.583 orang, naik 0,84 persen dari tahun lalu.
Rinciannya:
– Kereta api: 307.383 penumpang (+22,62%)
– Penyeberangan: 177.122 penumpang (+22,62%)
– Angkutan jalan: 125.545 penumpang (-1,33%)
– Angkutan laut: 16.906 penumpang (-74,91%)
Secara kumulatif, dari H-10 hingga H-7, total penumpang angkutan umum mencapai 3.622.313 orang, naik 35,65 persen dibandingkan tahun lalu.
Moda transportasi yang paling banyak digunakan adalah kereta api, dengan 1.281.590 penumpang atau meningkat 96,35 persen.
WFA dan FWA Bantu Sebar Arus Mudik Lebih Merata
Baca Juga : Perjalanan Commuter Line Merak Dibatasi Sementara, Berikut Penyesuaiannya
Kemenhub juga mencatat bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan Fleksibel Working Arrangement (FWA) yang dimulai 24 Maret 2025, serta dimajukannya libur sekolah, membantu mengurangi kepadatan di satu waktu.
“Harapannya, masyarakat bisa mengatur jadwal mudik lebih baik dan berangkat lebih awal untuk menghindari kepadatan,” kata Budi.
Kemenhub berkomitmen untuk terus menjaga arus mudik dan menjamin kenyamanan serta keselamatan perjalanan bagi masyarakat.