PT Kereta Api Indonesia KAI Minta Anggaran sebesar Rp1,8 triliun pada tahun anggaran 2025 untuk mendukung pengadaan angkutan penumpang KRL Jabodetabek, termasuk dalam rencana mendatangkan 11 rangkaian kereta baru dari luar negeri.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada hari Selasa, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI Minta Anggaran ini di perlukan untuk mengganti kereta komuter yang mayoritas usianya sudah di atas 30 tahun sekaligus mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang.
“Sekarang yang terjadi cadangan sudah habis terpakai dan beberapa kereta sudah tidak dapat di fungsikan … sehingga penggantian dan penambahan kereta ini mendesak,” kata Salusra.
Baca Juga : Mulai Tanggal 25 Juni 2025 SIM Indonesia Bisa Dipakai di Negara ASEAN
Atas dasar itu, Salusra berpendapat bahwa di perlukan penambahan sarana untuk menghindari terjadinya kelebihan muatan, baik di stasiun maupun di dalam kereta.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto menjelaskan bahwa perusahaan menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek pada tahun 2024.
Saat ini jumlah armada hanya 108 rangkaian kereta (trainset), dan 17 trainset harus di istirahatkan untuk perawatan dan peremajaan. Akibatnya, sisa armada hingga akhir tahun 2024 hanya mencapai 89 trainset, sedangkan kebutuhan operasional mencapai 101 trainset.
Kekurangan 12 trainset ini berpotensi menyebabkan penumpukan penumpang, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna KRL.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Asdo mengatakan bahwa KCI akan mendatangkan tiga trainset kereta baru impor dari China pada semester I-2025.
Baca Juga : 80 Ribu Anak di Bawah Usia 10 Tahun Jadi Pemain Judi Online
Pada semester II-2025, KCI juga akan mendatangkan delapan trainset kereta baru impor sebagai pengganti retrofit, yang juga akan di impor dari China.
Selain itu, INKA akan mengirimkan kepada KCI 12 trainset pada semester II-2025 dan empat trainset pada 2026. KCI juga akan meretrofit dua trainset di dalam negeri, yang akan mereka terima pada semester II-2025.
“Kami mengalami krisis kekurangan sarana pada semester II-2024 dan semester I-2025, dan kami akan menyelesaikan krisis ini pada tahun 2025,” ucap Asdo.