Jakarta (Lensagram) – Program pemberian makanan gratis yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi dimulai secara serentak pada Senin (6/1/2025).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi gratis.
Pemberian makanan gratis ini mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan sasaran utama sekolah anak-anak mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Baca Juga : Kado Istimewa: Pemerintah Sediakan Medical Check-Up Gratis di Hari Ulang Tahun
Selain itu, ibu hamil dan menyusui juga termasuk dalam daftar penerima manfaat.
Tahap Uji Coba dan Eksekusi Program
Sebelum diluncurkan secara nasional, program ini telah melalui tahap uji coba sejak akhir 2024.
Masa uji coba bertujuan untuk memastikan kelancaran implementasi di hari pelaksanaannya.
Pada tahap awal, program ini menargetkan tiga juta penerima manfaat, termasuk anak-anak dan ibu hamil.
Pemerintah juga telah menyiapkan 937 dapur umum yang tersebar di berbagai provinsi, termasuk di luar Pulau Jawa.
Untuk wilayah di luar Jawa, dapur umum mampu memproduksi hingga 3.500 paket makanan bergizi per hari.
Anggaran dan Tantangan Potensial
Dengan anggaran mencapai Rp71 triliun per tahun, program ini bertujuan menjadi salah satu langkah strategis dalam menciptakan generasi emas Indonesia.
Namun, beberapa pihak mengingatkan potensi risiko dalam pelaksanaannya.
Sistem sentralistik yang diusulkan pemerintah dinilai bisa membuka peluang bagi inefisiensi dan mark-up anggaran.
Jika tidak dipasarkan dengan baik, kerugian negara bisa mencapai Rp8,52 triliun per tahun.
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan lebih mewaspadai potensi korupsi yang dapat merugikan program ini.
Harapan untuk Masa Depan
Peluncuran program makanan gratis ini disambut dengan antusias oleh masyarakat.
Baca Juga : Virus HMPV Merebak di China: Gejala, Penularan, dan Risiko
Pemerintah berharap, inisiatif ini tidak hanya memperbaiki kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia.
Dengan pengawasan yang ketat dan kerja sama berbagai pihak, program ini diharapkan dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.