Bang Hendi Saputra, seorang supir bajaj berpengalaman, telah menapaki profesi sebagai pengemudi bajaj selama hampir 15 tahun dan Pendapatan Supir Bajaj sehari melebihi gaji PNS . Sebelumnya, beliau telah menjalani peran sebagai security dan supir pribadi.
Perjalanan Bang Hendi dalam menjadi supir bajaj dimulai ketika mencoba naik bajaj temannya dan tak terduga, merasa ketagihan. Rutinitas sehari-hari Bang Hendi terisi oleh kepadatan penumpang, terutama pada jam pulang dan istirahat kerja.
Dalam menentukan tarifnya, Bang Hendi biasanya mengandalkan jarak tempuh, namun beliau tetap fleksibel untuk bernegosiasi dengan penumpang. Bang Hendi merasa senang dengan banyaknya tempat pengisian gas di berbagai wilayah, mempermudah pasokan bahan bakar untuk bajajnya.
Bang Hendi memberikan pandangan mengenai perbedaan antara bajaj merah dan biru. Bajaj merah dianggap berisik, sedangkan bajaj biru unggul dengan kemampuan menggunakan gas dan bensin, menjadikannya lebih efisien dan hemat.
“perbedaan bajaj merah agak berisik ya lebih effesien yang ini. Ini kan bisa 2 gas sama bensin lebih hemat. Gas kita ngeluarin 22 ribu bisa kita pake seharian lebih kalo bensin belum tentu,” ucap Bang Hendi.
Curah hujan dianggap rezeki bagi supir bajaj, karena tarif lebih tinggi dan minim pesaing dari ojek online saat cuaca buruk, kata Bang Hendi.
“ wah rezeki buat saya, rame. Saingannya pada lewat yang dari gojek-gojek begini kan, apalagi kalo pas banjir wah rame, ongkos beda tarifnya lebih tinggi, alhamdulillah kuat ini,” ujarnya.
Tak ketinggalan, Bang Hendi membeberkan masalah suap dari beberapa oknum polisi atau dinas perhubungan di daerah Pasar Senen.
“ wah ada di senen (oknum) polisi dishub, biasa uang jatah uang rokok. Di usir mah tetep, tau sendiri kalo ga ngasih wah ngambek dia,” ungkap Bang Hendi.
Terakhir, Bang Hendi berharap angkutan bajaj tetap eksis di Jakarta, mengingat rumor penghilangan di masa depan.
Kejadian Unik Bang Hendi Selama Menjadi Supir Bajaj
Bang Hendi Saputra, seorang supir bajaj yang berpengalaman, mencatat sejumlah kejadian unik selama bertahun-tahun mengemudikan bajajnya di kota ini.
Salah satu momen unik Bang Hendi: membawa delapan penumpang sekaligus dalam satu perjalanan dengan bajajnya.
“Kita pernah membawa 8 orang, ada 6 di belakang dan 2 di depan. Tidak ada kendala, malah waktu itu kita membawa barang banyak dari pasar pagi,” kata Bang Hendi.
Tidak hanya itu, Bang Hendi juga mengalami situasi luar biasa ketika membawa penumpang perempuan yang terlihat mabuk. Penumpang tersebut bahkan nekat untuk mengganti baju di dalam bajaj. Bang Hendi mengakui kejadian lain di mana dia melihat dua penumpang wanita berciuman di dalam bajajnya, menciptakan pengalaman tak terlupakan di dunia transportasi.
“biasa perempuan mabok ganti baju waktu di dalam bajaj, pernah ngeliat cewe sama cewe ciuman di dalam yakan. Sempat saya suruh turun, dari pada bajaj saya sial,” kata Bang Hendi.
Baca Juga :
Kejadian paling mengejutkan mungkin terjadi ketika Bang Hendi memiliki penumpang hamil yang akhirnya melahirkan di dalam bajaj. Orangtua perempuan tersebut bahkan meminta pertolongan kepada Bang Hendi untuk mengadzankan anak yang baru lahir, mengingat ayahnya sedang dinas di luar kota.
“ada indahnya ni ngelahirin anak dalam bajaj. Gua dapet penumpang dari muara baru, ga keburu buat di bawa ke rumah sakit, berojol di bajaj gua. Nah gak lama orang tua perempuan minta tolong dong buat adzanin anaknya, soalnya bapaknya lagi berlayar,” ujar Bang Hendi.
Keberagaman kejadian unik ini menunjukkan bahwa perjalanan dengan bajaj Bang Hendi tidak hanya sekadar transportasi, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terduga bagi para penumpangnya.
Pendapatan Supir Bajaj Melebihi Gaji PNS
Bang Hendi Saputra, seorang supir bajaj berpengalaman, membagian pengalamannya yang menarik ketika mendapatkan penumpang bule yang sangat tertarik untuk menjelajahi monas dan Kota Tua. Kejadian ini membuatnya mendapatkan uang sebesar 300 dolar hanya untuk mengantar penumpang ke dua tempat tersebut.
“Gua pernah dapat bule yang kasih 300 dolar, cuma dia pengen ke Monas sama Kota Tua. Udah gua dikasih duit, lumayan juga dolar. Besoknya langsung tuker, ga narik dua hari,” kata Bang Hendi sambal tertawa.
Bang Hendi yang biasa meraup pendapatan sekitar 300 ribu per hari, mengaku cukup untuk menghidupi anak dan istrinya di rumah.
Tak Hanya itu, Bang Hendi juga menceritakan bagaimana dirinya meraih penghasilan luar biasa saat terjadi aksi demo 212. Dalam waktu hanya 3 jam, Bang Hendi berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 2 juta setengah.
“ pernah sekali waktu 212 demo, kita Cuma narik 3 jam dapet 2 juta setengah, paling top score itu paling ga terlupakan bang,” kata Bang Hendi.
Pengalaman Bang Hendi berharap terus dapat menghadapi momen-momen unik dalam perjalanan menjadi supir bajaj di Ibukota Jakarta.