Kurnia Meiga Hermansyah, mantan kiper Timnas Indonesia yang pernah jadi pemain terbaik Liga 1, kini viral jualan emping untuk menambah biaya pengobatan.
Penjaga gawang yang lahir pada tanggal 7 Mei 1990 ini menjual kerupuk emping di platform media sosial TikTok. Sebuah video Meiga menjual emping tersebut baru-baru ini menjadi viral dan telah banyak diunggah ulang.
Dalam video tersebut, Meiga terlihat memegang satu kantong emping. Kemasan keripik tersebut memiliki logo “1KM,” yang menandakan nomor jersey ‘1’ yang biasa dipakai oleh Kurnia Meiga saat berlaga sebagai penjaga gawang.
Meskipun pensiun karena penyakit papiledema pada 2017, kondisi Meiga memang tak kunjung membaik. Sebelumnya, Meiga sempat menjajakan medali dan jersey Timnas Indonesia miliknya.
Baca Juga : 3.929 personel Polisi gabungan mengerahkan diri untuk mengamankan demo di DPR/MPR RI.
Berbagai bantuan juga sudah di berikan banyak kalangan kepada Meiga. Salah satunya adalah bantuan dari PSSI melalui Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia.
Ada juga yang membantu dengan membuka gerai ayam goreng untuk Meiga. Terbaru, Harjianto Arbi, mantan atlet badminton Indonesia, ikut memberi bantuan.
Sebelum di nyatakan istirahat karier, Kurnia Meiga sudah mengalami penyakit gangguan mata sejak 2017, di lansir dari Kompas.com, Kamis (6/7/2023).
Karena penyakit yang di deritanya, mata kanan Meiga saat ini hanya berfungsi lima persen saja.
Dokter Rumah Sakit Pertamina, Asep Syaiful, mengungkapkan bahwa dokter sedang berusaha untuk mempertahankan kondisi kesehatan mata Meiga.
Meskipun kondisinya sudah jauh menurun, tim dokter tidak akan melakukan operasi dan akan mencoba melakukan transplantasi mata.
“Memang untuk tindakan seperti ini tidak di operasi. Sebab, memang kalau di operasi juga tidak banyak keuntungannya kepada yang di operasi. Kami sedang coba, apakah memungkinkan transplantasi, tetapi masih ada beberapa kajian yang sepertinya agak sulit,” ungkapnya.
Istri Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir, mengatakan bahwa selama enam tahun, suaminya berjuang sendiri melawan penyakit matanya.
Sebelum penyakit menyerang dan membuat matanya bengkak serta tak dapat melihat, Meiga di kenal sebagai kiper andal sejak usia muda.
Meiga mulai kiprah sepak bolanya dengan serius pada 2006, dengan masuk Diklat Ragunan. Hanya setahun di Ragunan, Meiga di pinang Persijap Jepara.
Pada saat yang sama, Meiga juga masuk dalam daftar skuad Indonesia U-19. Setelah itu, karirnya terus menanjak, dan pada tahun 2008, Meiga bergabung dengan Arema Indonesia.
Dari situ, namanya semakin berkibar, mulai dari masuk skuad Indonesia U-21, U-23, hingga senior, dan berhasil meraih berbagai gelar bergengsi.
Saat berusia 19 tahun pada musim 2009/2010, Meiga telah meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL). Meiga tidak hanya menjadi pelengkap tim, melainkan juga menjadi kiper utama.
Pada musim itu, Meiga juga terpilih sebagai pemain terbaik ISL 2009/2010. Oleh karena itu, Meiga di tunjuk sebagai kiper utama Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011.
Namun, Meiga baru melakukan debutnya di Timnas Indonesia pada tahun 2013, tepatnya saat melawan Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Asia 2015 pada 23 Maret 2013.
Meiga mencapai pencapaian terbaiknya bersama tim Merah Putih dengan menjadi Runner-up Piala AFF pada tahun 2010 dan 2016, serta meraih gelar kiper terbaik Piala AFF 2016.