Jakarta (Lensagram) – Pemerintah Kota Semarang membuat keputusan penting untuk menggelar Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Gelombang 2. Keputusan ini muncul setelah ditemukan fakta mengejutkan: masih banyak sekolah dasar (SD) di Semarang yang kekurangan jumlah siswa untuk tahun ajaran baru 2025/2026.
Banyak SD Masih Sepi Murid
Menurut data dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, sejumlah SD negeri belum mencapai kuota siswa baru yang diharapkan. Hal ini terjadi meskipun SPMB Gelombang 1 sudah dilaksanakan secara serentak beberapa waktu lalu.
“Kami mencatat bahwa masih ada puluhan SD yang siswanya belum mencukupi. Oleh karena itu, kami membuka SPMB Gelombang 2 untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang belum mendaftar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptowibowo, Jumat (20/6/2025).
Baca Juga : QRIS Bisa Menjebak? Ini Kesalahan Fatal yang Dilakukan Banyak Orang!
Apa Penyebab Kekurangan Siswa?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah siswa baru di SD menurun. Pertama, angka kelahiran di Semarang cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah swasta atau lembaga pendidikan alternatif seperti homeschooling.
Selain itu, urbanisasi juga berperan. Sejumlah keluarga memilih pindah ke wilayah pinggiran yang dianggap lebih terjangkau, meninggalkan daerah-daerah yang sebelumnya memiliki jumlah murid tinggi.
SPMB Gelombang 2 Jadi Solusi Cepat
Sebagai solusi, Pemerintah Kota Semarang secara cepat mengaktifkan kembali sistem pendaftaran daring untuk gelombang kedua. Proses pendaftaran dibuka mulai 20 Juni hingga 27 Juni 2025, melalui situs resmi Dinas Pendidikan Kota Semarang.
“Kami pastikan prosesnya mudah, transparan, dan ramah pengguna. Orang tua tidak perlu khawatir soal zonasi, karena kami akan mengutamakan prinsip pemerataan pendidikan,” tambah Gunawan.
Imbauan untuk Orang Tua
Pemkot Semarang mengimbau para orang tua yang belum mendaftarkan anaknya agar segera mengikuti proses ini. Selain membuka lebih banyak pilihan, gelombang kedua ini juga dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas pendidikan negeri yang tersedia.
Kesimpulan
Kondisi ini membuka mata banyak pihak bahwa perubahan demografi dan pola pikir masyarakat kini memengaruhi sistem pendidikan secara langsung. Dengan langkah cepat seperti pembukaan SPMB Gelombang 2, Pemkot Semarang berharap tidak ada lagi SD yang kekurangan siswa.
Baca Juga : BMKG Siaga! Cuaca Ekstrem 19–20 Juni: Wilayah Ini Terancam Hujan Lebat & Angin Kencang!