Jakarta (Lensagram) – Kasus dugaan bayi tertukar kembali menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial.
Kejadian ini melibatkan sebuah rumah sakit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Peristiwa ini menyoroti potensi kelalaian dalam sistem pengelolaan data pasien di rumah sakit.
Kejadian tersebut melibatkan seorang bayi yang baru lahir, di mana pihak keluarga menemukan kejanggalan pada jenazah bayi setelah proses pemakaman selesai.
Baca juga : Diluar Dugaan, Wanita Italia Pura-Pura Hamil 17 Kali Demi Bolos Kerja Sepuasnya
Kronologi Kejadian
Dugaan bayi tertukar ini bermula ketika bayi pasangan suami istri yang dirawat di RS Islam Cempaka Putih dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Dalam kondisi duka, keluarga segera mengurus proses pemakaman bayi tersebut.
Namun, setelah jenazah dimakamkan, pihak keluarga mulai mencurigai adanya kejanggalan.
Mereka mengklaim bahwa ciri-ciri fisik bayi yang dimakamkan tidak sesuai dengan anak mereka.
Hal ini memicu kecurigaan akan kemungkinan tertukarnya jenazah bayi di rumah sakit.
Temuan tersebut akhirnya mereka unggah ke media sosial, yang kemudian menjadi viral dan menuai perhatian luas.
Respons Pihak Rumah Sakit
Menyikapi laporan ini, RS Islam Cempaka Putih segera mengadakan pertemuan dengan keluarga bayi untuk membahas permasalahan tersebut.
Dalam pernyataannya, pihak rumah sakit mengakui adanya laporan terkait dugaan jenazah bayi yang tertukar.
Sebagai langkah responsif, rumah sakit menawarkan untuk memfasilitasi tes DNA guna memastikan identitas jenazah secara akurat.
Langkah ini diambil untuk menjawab keraguan keluarga sekaligus mengklarifikasi situasi kepada publik.
Pihak rumah sakit juga menyatakan akan bekerja sama penuh dalam penyelidikan lebih lanjut.
Meski demikian, hasil tes DNA membutuhkan waktu untuk diproses.
Sambil menunggu hasil tersebut, pihak keluarga dan rumah sakit diharapkan dapat menjaga komunikasi yang baik demi menghindari ketegangan lebih lanjut.
Proses penyelidikan ini juga melibatkan laporan resmi yang dibuat oleh keluarga kepada pihak berwajib, dengan tujuan mengungkapkan dugaan ketidaksesuaian identitas dan memastikan apakah ada kesalahan administratif yang menyebabkan kejadian tersebut.
Baca Juga : Pemerintah Larang Produsen susu formula pasang iklan dan berikan diskon
Kesimpulan
Kasus dugaan bayi tertukar ini mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi dalam sistem kesehatan Indonesia.
Salah satu tantangan terbesar adalah konsistensi dalam penerapan SOP, terutama dalam situasi sensitif seperti pengelolaan jenazah bayi.
Selain itu, masih ada kebutuhan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai pasien, termasuk hak untuk memastikan keakuratan identitas bayi yang baru lahir.
Kejadian ini juga mengingatkan pihak rumah sakit tentang pentingnya pelatihan dan pengawasan bagi staf medis agar kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.