Jakarta (Lensagram) – Gondongan, atau yang dikenal secara medis sebagai gondongan, adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular akut yang disebabkan oleh virus paramyxovirus.
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak usia 2 hingga 14 tahun, meskipun kasus pada anak di bawah usia 2 tahun tergolong sangat jarang.
Gondongan biasanya dianggap sebagai penyakit ringan, namun jika tidak ditangani dengan baik, terutama pada anak-anak yang belum menerima vaksinasi, gondongan dapat memicu komplikasi serius yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.
Baca Juga : Israel Diserang Wabah Virus Mematikan, 100 Orang Terinveksi, 5 Orang Tewas!
Penyebab dan Penularan Gondongan
Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang sangat menular.
Penyebarannya dapat terjadi melalui droplet atau percikan air liur saat seseorang yang terinfeksi berbicara, batuk, atau bernapas.
Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti peralatan makan atau mainan.
Masa inkubasi virus ini, yaitu waktu antara paparan dan munculnya gejala, biasanya berkisar antara 12 hingga 25 hari.
Namun, masa penularan aktif dimulai sekitar 1–7 hari sebelum gejala pertama muncul, dan risiko penularan tetap tinggi selama 5–9 hari setelah gejala pertama terlihat.
Gejala Umum Gondongan
Gejala gondongan sering kali muncul secara bertahap, dimulai dengan:
- Demam: Suhu tubuh meningkat sebagai tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
- Nyeri kepala : Rasa tidak nyaman di kepala yang sering disertai kelelahan.
- Penurunan nafsu makan: Gejala ini muncul akibat rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan.
- Pembengkakan kelenjar air liur: Ciri khas gondongan yang paling menonjol adalah pembengkakan pada kelenjar parotis (di dekat rahang bawah dan bawah telinga).
Pembengkakan kelenjar air liur biasanya muncul dalam waktu 12–24 jam setelah gejala awal, dan dapat berlangsung selama 5–7 hari.
Baca Juga : Keadaan Darurat di Medan Zoo: 4 Harimau Menghadapi Ancaman Kematian, Jumlah Satwa Menurun Jadi 255 Ekor
Pada anak-anak, pembengkakan ini sering kali menjadi satu-satunya gejala yang terlihat.
Komplikasi Gondongan yang Harus Diwaspadai
Meskipun gondongan umumnya tidak berbahaya, kasus-kasus tertentu dapat berkembang menjadi komplikasi yang serius, terutama pada anak-anak yang belum terselesaikan.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
- Orkitis (20% kasus): Peradangan pada testis yang sering terjadi pada remaja laki-laki atau pria dewasa. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan dalam kasus yang jarang, mempengaruhi kesuburan.
- Meningitis (15% kasus): Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan sakit kepala berat, leher kaku, dan muntah.
- Pankreatitis (4% kasus): Peradangan pankreas yang ditandai dengan nyeri di perut bagian atas, mual, dan muntah.
- Ooforitis (<5% kasus): Peradangan pada ovarium atau indung telur, sering terjadi pada perempuan remaja atau dewasa muda, gejala dengan nyeri di perut bagian bawah.
- Ensefalitis (0,1% kasus): Peradangan jaringan otak yang dapat mengancam nyawa, meskipun kasus ini sangat jarang terjadi.
Komplikasi-komplikasi ini menunjukkan pentingnya pencegahan melalui vaksinasi dan penanganan dini ketika gondongan terdeteksi.
Peran Penting Vaksinasi dalam Pencegahan Gondongan
Vaksinasi merupakan langkah pencegahan terbaik untuk melindungi anak-anak dari gondongan.
Vaksin Measles, Mumps, and Rubella (MMR) , yang diberikan pada anak-anak, terbukti efektif mencegah gondongan sekaligus komplikasi yang mungkin terjadi.
Vaksin MMR biasanya diberikan dalam dua dosis:
- Dosis pertama pada usia 12–15 bulan.
- Dosis kedua pada usia 4–6 tahun.
Anak-anak yang telah menerima vaksinasi memiliki risiko lebih rendah untuk terkena gondongan.
Jika mereka tetap terkena infeksi, gejala yang muncul biasanya lebih ringan dan jarang menyebabkan komplikasi.
Tips Melindungi Keluarga dari Gondongan
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran gondongan:
- Pola hidup bersih: Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan dan setelah bermain.
- Hindari kontak langsung: Jauhkan anak-anak dari orang yang sedang sakit gondongan.
- Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan peralatan makan dan benda-benda yang sering disentuh untuk mengurangi risiko penularan.
Kesimpulan
Gondongan adalah penyakit yang dapat memberikan kekebalan seumur hidup setelah seseorang sembuh dari infeksi.
Baca Juga : Presiden Jokowi meminta agar mengawasi secara ketat pintu kedatangan internasional Dari Virus
Namun, risiko komplikasi tetap ada, terutama pada anak-anak yang belum menerima vaksinasi.
Oleh karena itu, vaksinasi rutin menjadi langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.
Orang tua juga perlu memperhatikan gejala awal gondongan agar dapat segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Dengan pola hidup bersih, vaksinasi, dan edukasi kesehatan yang baik, kita dapat melindungi keluarga dari gondongan dan komplikasi yang menyertainya.
Jaga kesehatan keluarga Anda mulai dari sekarang! Jika anak Anda menunjukkan gejala gondongan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.