Beredar di media sosial video yang menunjukan penampakan Kemunculan Dua Matahari di Mentawai, Sumatera Barat.
Di atas permukaan pantai, dua matahari muncul saling berhadapan.
Sontak, penampakan dua matahari tersebut langsung menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @ombak_ebay_mentawai pada Kamis (22/02).
Dalam video tersebut tampak matahari yang bersinar cukup terang.
Baca Juga : VIRAL Supir Taksi Blue Bird Adu Mulut dan Ludahi Pengemudi Lain
Para warga yang melihat kejadian tersebut langsung heboh karena matahari yang muncul tidak hanya satu, melainkan dua.
“Matahari ada dua tanda-tanda,” tulis pengunggah video.
https://www.instagram.com/p/C3oWme7SPtS/
Dilansir melalui kompas.com, kemunculan dua matahari tersebut merupakan fenomena alam yang dikenal sebagai sundog. Fenomena sun dog biasanya terjadi di negara atau daerah beriklim dingin.
Misalnya, negara-negara di lingkar kutub seperti Rusia, Norwegia, dan Swedia. Menurutnya, fenomena sundog hanya terjadi di daerah beriklim dingin karena partikel es yang menjadi penyebabnya memiliki sudut ketinggian Matahari sekitar 22 derajat.
Baca Juga : GEMPAR Rancaekek Di Terjang Badai Tornado, BRIN : Ini Pertama di Indonesia
Karena partikel pembias ini berada di suhu lebih dingin, maka akan terbentuk seperti tiga Matahari.
Ia menjelaskan bahwa fenomena ini berbeda dengan fenomena halo Matahari atau halo Bulan yang banyak ditemui di belahan dunia lain.
Penjelasan BMKG
Yudha Nugraha, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau, menyatakan bahwa fenomena Sun Dog, atau munculnya matahari kembar, adalah hal yang biasa terjadi. Menurutnya, fenomena tersebut terjadi karena peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
“Fenomena ini memang terjadi pada kondisi tertentu. Dia muncul ketika adanya pembiasaan atmosfer di partikel hidrometeorologis atau partikel basah seperti es. Sehingga ini akan membiaskan matahari di permukaan bumi yang muncul seperti pola matahari menjadi dua. Dan ini biasanya terjadi pada peralihan musim hujan ke kemarau,” kata Yudha, Jumat (23/2).
Menurut Yudha, fenomena matahari kembar tersebut dalam istilah sains disebut sebagai Sun Dog. Kejadian Sun Dog memiliki karakteristik yang sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin.
“Ini adalah fenomena biasa. Sun Dog memiliki karakteristik sama dengan fenomena halo matahari dan matahari cincin. Karena ini kejadian jarang, pasti di kaitkan dengan kejadian bencana atau kondisi yang mengerikan lainnya. Secara ilmiah itu tidak ada pembuktiannya (akan muncul bencana). Jadi ini adalah fenomena biasa,” ungkapnya.
Yudha mengakui bahwa kejadian Sun Dog sudah sangat sering dan lumrah terjadi. Biasanya, kejadian ini muncul di daerah yang sedang mengalami peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kejadian ini juga di dukung oleh kondisi atmosfer langit yang lembab dan basah.