Tim SAR gabungan telah menemukan 13 Pendaki Hilang di Gunung Pangrango di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP). Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
“Sudah ketemu dengan teman-teman. Alhamdulillah selamat,” kata Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin, Senin (29/1/2024).
Lokasi di mana ke-13 orang tersebut ditemukan, atau lokasi lainnya, belum diketahui secara pasti. Saat ini, tim SAR gabungan sedang melakukan evakuasi terhadap mereka.
Sebelumnya, pihak berita melaporkan bahwa 13 orang tersesat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Berdasarkan informasi sementara, peristiwa tersebut di mulai ketika rombongan berangkat menuju Gunung Pangrango pada Sabtu, 27 Januari 2024.
Mereka di duga naik via jalur Kulah Dua di wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
“Berangkat ke puncak Gunung Pangrango via jalur ilegal atau membuka jalur sendiri,” kata Staff Kedaruraran dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin di konfirmasi wartawan.
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Fitrah Perdana (24), pemuda asal Bone yang di laporkan hilang di Gunung Bulu Sonrongan, Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep pada Jumat (1/9/2023). Sayangnya, pendaki malang itu sudah tidak bernyawa.
Baca Juga
“Sekitar pukul 09.50 WITA Tim SAR gabungan sudah menemukan posisi korban di tebing dan langsung melakukan evakuasi ke bawah gunung,” ungkap Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel.
Tim SAR menemukan korban yang sebelumnya terlihat menaiki Gunung sejak Jumat (25/8/2023). Sayangnya, korban di temukan sudah tidak bernyawa di tebing, tersangkut di antara bebatuan.
Mexianus menjelaskan bahwa dalam pencarian hari ini, Jumat (1/9/2023), Tim SAR gabungan memfokuskan perhatian pada tanda yang di temukan sehari sebelumnya, seperti sendal dan aroma bau menyengat dari tebing menuju area air terjun.
“Tim Sar Gabungan melakukan pencarian dengan fokus pada tanda berupa sendal yang di curigai milik korban serta adanya bau menyengat tercium di sekitar lokasi menuju air terjun,” urai Mexianus.
Tim SAR gabungan melihat jenazah korban sekitar pukul 09.50 WITA, berada di bawah jurang sekitar 100 meter dari lokasi penemuan sendal sehari sebelumnya. Tubuh korban tersangkut di antara bebatuan.
“Proses evakuasi korban cukup berat karena harus menaiki tebing yang cukup curam dan baru tiba di kaki gunung sekitar pukul 12.00 WITA,” ucap Mexianus.
Korban, tiba di kaki gunung, segera di bawa ambulans ke RSUD Batara Siang Pangkep untuk menunggu di serahkan ke keluarga.
Mexianus Bekabel berbelasungkawa kepada keluarga korban serta mengimbau warga yang gemar ke alam bebas agar selalu waspada dan prioritaskan keselamatan.
“Kami imbau agar masyarakat yang senang ke alam bebas agar mengutamakan keselamatan. Biasakan pergi di dampingi teman agar jika terjadi situasi darurat bisa segera di laporkan,” ucapnya.