Zenius Education, sebuah platform edutech Indonesia, mengumumkan bahwa Zenius Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi. Keputusan ini memicu beragam reaksi dari masyarakat, khususnya para pelajar dan orang tua yang selama ini merasakan manfaat pembelajaran dari Zenius.
Awal Mula Berdirinya Zenius
Didirikan pada tahun 2004 oleh Sabda PS dan Medy Suharta, Zenius awalnya beroperasi sebagai pusat bimbingan belajar offline. Pada tahun 2007, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Zenius Education. Seiring berjalannya waktu, Zenius mendapatkan pendanaan sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari Northstar Group pada tahun 2009.
Namun, sekarang, setelah dua dekade aktif di Indonesia, Zenius menghadapi tantangan operasional yang mendorong mereka untuk menghentikan sementara operasinya.
Zenius menyadari bahwa keputusan ini akan mengecewakan banyak pihak, terutama para pengguna yang telah mendukung dan mempercayai mereka selama ini. Oleh karena itu, Zenius meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada para pengguna.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pengguna, yang telah menjadi pilar penting dalam perjalanan kami sejak 2004. Dukungan dan kepercayaan mereka adalah hal yang tak ternilai bagi kami. Terima kasih telah menjadi bagian dari Zenius di 20 tahun terakhir,” tulis manajemen Zenius.
Alasan Zenius Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi
Sebelumnya, Zenius melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawannya sejak 2022. Pada Mei 2022, Zenius melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 200 karyawan. Kemudian, pada Agustus 2022, Zenius juga melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan, meskipun jumlahnya tidak disebutkan. Pada bulan Februari 2023, Zenius menyatakan telah melakukan PHK terhadap sekitar 30 karyawannya.
“Zenius harus menyelaraskan dan memprioritaskan ulang organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Untuk mencapai tujuan mencapai arus kas positif dan memastikan keberlanjutan bisnis, Zenius harus membuat beberapa keputusan sulit yang secara langsung akan mempengaruhi karyawan,” demikian keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga :
Kabar tutupnya Zenius pertama kali diunggah oleh akun Instagram @asumsico yang menyertakan keterangan pers dari perusahaan. Terutama mereka yang pernah terkait dengan Zenius, termasuk eks karyawan dan warganet yang pernah mendapat bantuan dari platform edukasi online ini, merespons kabar tersebut.
Salah satu warganet bahkan mengungkapkan rasa terima kasih karena berhasil lulus SBMPTN berkat mengikuti bimbel di aplikasi Zenius. “Makasih sudah bikin aku lulus SBMPTN,” ujar seorang pengguna Instagram dengan akun @willing****.
Sejak melakukan akuisisi terhadap Primagama, Zenius telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang berdampak pada ratusan pegawai.
Zenius adalah salah satu startup yang bergerak di bidang pendidikan, bersama dengan perusahaan lain seperti Ruangguru, Cakap, dan HarukaEdu.