Hingga 34 tahun berlalu, Yudha Sentika, seorang remaja Pendaki Gunung Kerinci berusia 17 tahun dari SMA 68 Jakarta, tetap menghilang tanpa jejak di Gunung Kerinci.
Keberadaannya yang misterius membuat para pencari dan pihak berwenang terus mencari dengan penuh tekad, tetapi segala upaya mereka tak membuahkan hasil.
Di tengah hutan lebat dan jalur pegunungan yang penuh tantangan, jejaknya seakan di telan oleh bumi, meninggalkan hanya kenangan dan spekulasi di hati keluarga dan teman-temannya.
Waktu yang terus berlalu seolah semakin menutupi misteri ini, membuat pencarian menjadi sebuah kisah yang penuh dengan teka-teki dan rasa penasaran yang mendalam.
Baca Juga : Belum Bayar Setoran Rutan KPK, Tahanan Mengaku Tidak Diperbolehkan Untuk Sholat Jumat
Dia, bersama enam teman dari kelompok pencinta alam Elpala, memulai petualangan mereka dengan meninggalkan Jakarta menuju Jambi pada Minggu, 17 Juni 1990.
Dengan semangat yang menggebu dan ransel penuh perlengkapan, mereka memulai perjalanan panjang menuju Gunung Kerinci, salah satu puncak tertinggi di Sumatra yang di kenal dengan keindahan dan tantangannya. Rute yang mereka tempuh melewati pemandangan yang memukau dan kondisi alam yang bervariasi, dari jalanan berdebu hingga hutan tropis yang lebat.
Setiap langkah penuh dengan antusiasme dan harapan, mereka merencanakan untuk mencapai puncak Kerinci dan menikmati pemandangan spektakuler yang di janjikan oleh gunung tersebut.
Baca Juga : HEBOH! Layanan E-Materai Untuk Syarat CASN Eror Hingga Server Down, Peruri Buka Suara
Namun, takdir sepertinya memiliki rencana lain, dan perjalanan mereka yang dimulai dengan penuh harapan berakhir menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga kini.
“Kami sempat mendengar teriakan-teriakan Yudha di sebelah barat,” cerita salah satu rekan pendakian, Feby Fian Nasution, seperti di kutip Harian Mereka mencoba menjawab teriakan, tetapi tak ada tanda-tanda Yudha mendengar teriakan tersebut.