Mojokerto (Lensagram) – Kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, berujung duka.
Perjalanan yang seharusnya menjadi pengalaman edukatif berubah menjadi insiden tragis setelah 13 siswa terseret ombak saat berenang.
Tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu siswa masih dalam pencarian.
Baca Juga : Longsor di Pekalongan: 17 Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Hilang
Kronologi Kejadian
Rombongan SMPN 7 Kota Mojokerto berangkat menuju Yogyakarta pada Senin (27/1/2025) malam dengan lima bus yang mengangkut 257 siswa kelas 7 dan 8, didampingi 16 guru.
Setibanya di Pantai Drini pada Selasa pagi pukul 04.00 WIB, para siswa dijadwalkan untuk sarapan pukul 07.00 WIB.
Namun, beberapa dari mereka bermain di sekitar palung laut sebelum kegiatan resmi dimulai.
Peringatan Petugas SAR yang Diabaikan
Petugas SAR setempat telah memperingatkan agar siswa tidak berenang di area berbahaya.
Sayangnya, peringatan tersebut tidak diindahkan, hingga ombak besar tiba-tiba menyeret 13 siswa ke tengah laut.
Upaya Penyelamatan dan Identitas Korban
Tim SAR Pantai Drini segera melakukan penyelamatan dan berhasil mengevakuasi sembilan siswa dalam keadaan selamat.
Namun, tiga dan 1 siswa yang sempat dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu:
- Alfian Aditya Pratama (13)
- Rayhaki Fatqiyansyah (13)
- Magen Yusuf Adliqo (13)
- Rifki Yudha Pratama (13),
Rifki Yudha Pratama (13) siswa yang sempat dinyatakan hilang, namun telah di temukan oleh tim sar pada rabu (29/01/2025) pagi hari.
Penanganan Korban Selamat
Sembilan siswa yang selamat langsung mendapatkan perawatan medis.
Tujuh di antaranya dirawat di RSUD Saptosari Gunungkidul, sementara dua lainnya yang mengalami iritasi lambung akibat menelan air laut dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Langkah Pemerintah Kota Mojokerto
Menanggapi insiden ini, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan outing class.
Sebagai langkah antisipasi, seluruh kegiatan outing class di sekolah-sekolah Kota Mojokerto untuk sementara dihentikan.
Selain itu, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto telah diperintahkan untuk mengumpulkan seluruh kepala sekolah SD dan SMP guna membahas langkah evaluasi agar insiden serupa tidak kembali terjadi.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan luar sekolah, terutama di lokasi wisata alam yang memiliki risiko tinggi.
Semoga pencarian korban yang masih hilang segera membuahkan hasil dan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Baca Juga : Kebakaran Hebat di Los Angeles Hanguskan Ribuan Rumah, 5 Orang Tewas
Rombongan di Pulangkan
Pada selasa malam romobongan siswa selamat dipulangkan ke keluarga masing-masing menggunakan bua pariwisata ke Mojokerto.
Dengan disertai iringan mobil patwal mengawali rombongan lima bus pariwisata dengan mengantarkan 257 siswa dari kegiatan outing class kembali ke sekolah.
Isak tangis menjadi sambutan dari pihak keluarga yang telah menunggu dengan rasa cemas didepan SMPN 7 kota Mojokerto.