Raffi Ahmad menyatakan bahwa ia menarik diri dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul yang kini sedang menjadi kontroversi. Ia memahami bahwa proyek tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Raffi menyampaikan hal tersebut melalui video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya saat berada di Makkah untuk menjalankan ibadah haji.
“Pada momen ini, saya ingin menyampaikan pernyataan terkait dengan berita yang sedang ramai dibicarakan terkait proyek di Gunungkidul,” kata Raffi Ahmad membuka pernyataannya lewat Instagram, Selasa (11/6) malam.
Baca Juga : BPIP Minta Tambahan Anggaran 2025 Rp100 Miliar Untuk Danai Influencer
“Saya sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum, saya juga mengerti bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dari masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku,” lanjutnya.
“Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan saya dalam proyek ini karena bagi saya apa pun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini, wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia,” demikian sikap Raffi.
Sekali lagi, Raffi Ahmad menjelaskan bahwa jika bisnis yang ia jalankan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat, dia tidak akan ragu untuk menarik diri dari proyek bisnis tersebut.
Baca Juga : Jokowi Resmi Rilis Perizinan Ormas Keagamaan Kelola Tambang
“Jika ini memang belum memberikan manfaat serta dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan, saya akan menarik diri dari proyek ini. Saya berharap pernyataan yang saya sampaikan dapat memberikan kejelasan terkait berita ini,” tegasnya.
Deskripsi petisi menyatakan bahwa pembangunan resort di Gunungkidul memiliki sejumlah dampak negatif, terutama terhadap lingkungan.
“Kata walki Jogja, dampak negatif pembangunan resort di Gunungkidul berupa : kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor,” ucap Raffi dalam petisinya.
Dia juga mempertanyakan alasan Bupati Gunungkidul Sunaryanta yang memberikan izin untuk membangun padahal Proyek Beach Club Gunungkidul tersebut belum memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Kalau resort itu dibangun, pastinya yang banyak dapat keuntungan adalah investor dan pengusaha. Masyarakat cuma dapat yang nggak enaknya aja,” ujar Raafi.