Aam Amelia, seorang pedagang kopi yang berusia 23 tahun, Ladies Umbrella penjual kopi di pinggir tol mengaku telah menjalani profesi sejak awal pandemi Covid-19 datang. Menantangnya mencari pekerjaan saat itu mendorong untuk bergabung dengan temannya dalam berjualan kopi di wilayah tersebut.
“Sejak corona kan pekerjaan ngga ada terus susah, ada yang jualan yauda saya ikut aja jualan”. kata Aam Amelia
Aam Amelia tidak hanya menyajikan kopi, tetapi juga menawarkan beragam gorengan untuk menambah variasi dagangannya. Meski pekerjaannya penuh tantangan, dia mampu meraup pendapatan sekitar 200 ribu rupiah per hari, belum termasuk modalnya. Saat ramai, pendapatan bisa meningkat hingga 250 ribu rupiah.
“paling 200 ribu sehari belum sama modalnya kan itu termasuk sama modalnya belum buat belanja lagi. Kalo rame bisa 250 ribu kalo sepi paling ya 100 ribu.” ujar Aam Amelia.
Rutinitas Aam Amelia dimulai sejak jam 8 pagi hingga jam 1 siang, namun tidak selalu berjalan mulus. Razia patroli yang sering terjadi menjadi hambatan.
“ngga aman di razia terus, sama polisi sama petugas tol, tapi mau gimana lagi kerjaan tidak ada, lari kesana jauh. Nanti di ambil kalo saya ga lari”. Ujar Aam Amelia.
“ngga aman disini ada aja patroli, itu kalo ada saya lari ngumpet, kalo ketangkep dibawa ke polsek”. ujar teman Aam Amalia.
Meskipun tak mudah, tetapi untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah dan sekadar untuk keperluan jajan, Aam Amelia terus melangkah tanpa menyerah.
Sebagai seorang pejuang di pinggir tol, Aam Amelia mewakili banyak pekerja informal lainnya yang gigih bertahan di tengah kesulitan ekonomi. Meskipun terkadang harus menghindari patroli, semangatnya dalam mencari nafkah tetap berkobar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.
Baca Juga : Limbah Laut Membunuh Ikan Teri
Tonton Selengkapnya di Youtube Lensagram :