Pak Ajat seorang pengelola wisata lokal telah membuka dan membantu wisatawan untuk menjelajahi keindahan dan keunikan Suku Baduy di Desa Baduy. Pak Ajat mengaku Menikahi Gadis Suku Baduy Mahar Seperlunya,
Suku Baduy yang terbagi menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, memiliki sejarah yang kaya dan warisan budaya yang unik. Mereka menggunakan bahasa sunda wiwitan yang berbeda secara kasar dengan Bahasa Sunda asli. Meskipun mengikuti Islam, Suku Baduy memiliki cara sendiri dalam melaksanakan ajaran agama mereka.
Di tengah Desa Baduy terdapat rumah ketua adat yang memiliki aturan ketat terkait mengambil gambar dan memetik pohon sembarangan yang ada di desa tersebut. Masyarakat di sini meratakan kuburan dan menghilangkan batu nisan setelah 7 hari, sehingga tidak ada pemandangan kuburan yang tersisa.
Orang Baduy Luar dapat menikah dengan orang luar; namun, mereka tidak diizinkan tinggal di Desa Baduy. Mahar pernikahan disesuaikan dengan kemampuan, dengan syarat utama niat baik dari kedua belah pihak.
Desa Baduy memiliki struktur pemerintahan sendiri, termasuk RT, RW, lurah, pangiwa, dan tanggungan. Khodam leluhur mengangkat puun sebagai pemimpin tertinggi di Desa Baduy melalui proses khusus, bukan oleh warga Baduy.
Desa Baduy dengan total 68 kampung di dalam dan luar menyelenggarakan 4 acara utama: seba Baduy, pernikahan, ngalaksa, dan kawalu.
Pak Ajat berharap memberikan pengalaman mendalam kepada para wisatawan mengenai kekayaan budaya dan tradisi unik Suku Baduy.
Baca Juga : Pedagang hewan qurban yang biasa ribut dengan pembeli
Tonton Selengkapnya di Youtube Lensagram :