Jakarta (Lensaram) – Istilah “ubur-ubur ikan lele” tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Banyak warganet penasaran dengan asal-usul serta makna di balik tren yang mendadak viral ini.
Fenomena ini sebenarnya tidak berkaitan dengan hewan laut atau ikan air tawar.
Frasa “ubur-ubur ikan lele” hanyalah sampiran dalam pantun yang dibuat dengan rima unik agar terdengar menarik.
Baca Juga : Mengenal 12 Shio dalam Budaya Tionghoa: Apa Shio Tahun 2025?
Tujuannya semata-mata untuk membuat pantun lebih catchy tanpa memiliki arti khusus.
Berikut beberapa contoh pantun yang menggunakan frasa ini:
- Ubur-ubur ikan lele, kapan nikahin aku le.
- Ubur-ubur ikan lele, udah baper cuma dianggap temen le.
- Ubur-ubur ikan lele, tanggal tua tetap semangat le.
Pantun-pantun tersebut kerap digunakan untuk menyampaikan perasaan atau situasi sehari-hari dengan sentuhan humor.
Asal-usul istilah ini dapat ditelusuri dari lagu karya rapper Ecko Show yang dirilis pada 16 September 2018.
Lagu tersebut mengusung nuansa hip-hop dengan lirik jenaka dan mudah diingat, sehingga banyak orang mulai menggunakannya dalam berbagai konten.
Popularitas “ubur-ubur ikan lele” semakin meningkat berkat kreator konten di media sosial yang mengadaptasinya dalam video, pantun, meme, hingga jokes.
Seiring dengan banyaknya pengguna yang mengikuti tren ini, algoritma media sosial turut mendorong penyebarannya sehingga semakin banyak orang melihat dan menggunakannya.
Baca Juga : Longsor di Pekalongan: 17 Meninggal Dunia, 8 Orang Masih Hilang
Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya tren media sosial berkembang.
Ketika sebuah frasa mulai viral di FYP TikTok atau reels Instagram, banyak orang tertarik untuk membuat konten serupa guna meraih engagement yang tinggi.