Kemacetan parah terjadi di sepanjang jalur Puncak, Bogor, selama libur panjang yang berlangsung dari Minggu hingga Senin, 15-16 September 2024. Wisatawan terjebak berjam-jam dalam kemacetan ini, dan di laporkan bahwa satu wisatawan meninggal dunia.
Nimih (56), seorang wisatawan asal Cipayung, Jakarta Timur, meninggal dunia setelah terjebak macet di Jalur Puncak Bogor. Di ketahui, ia meninggal sekitar pukul 21.00 WIB diduga karena kelelahan setelah terjebak macet selama 9 jam di Puncak.
Kepala Satlantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi Rizky Guntama, mengatakan bahwa wanita paruh baya ini mengalami sesak napas dan pusing, bahkan hingga pingsan saat berada di dalam bus. Sementara itu, rombongan lainnya sedang beristirahat di area parkir Agrowisata Gunung Mas.
Baca Juga : Bangun Rumah Sendiri Akan Dikenakan Pajak 2,4% Mulai 2025, Kemenkeu Buka Suara
“Yang bersangkutan lalu tidak sadarkan diri. Kemudian dibawa ke Masjid Agrowisata Gunung Mas,” kata Rizky, di kutip Liputan6.
Setibanya di masjid, petugas menyatakan bahwa wisatawan tersebut sudah meninggal dunia sekitar pukul 21.00 WIB. “Jadi, ia meninggal di area wisata, bukan di tengah kemacetan,” ucap Rizky.
Rizky menduga bahwa wisatawan tersebut meninggal dunia karena memiliki komorbid. Ia juga mengungkapkan penyebab kemacetan parah yang terjadi di Puncak, Bogor, saat long weekend, salah satunya adalah peningkatan volume kendaraan bermotor. Selain itu, perilaku berkendara juga berkontribusi menciptakan kemacetan.
Rizky menyampaikan bahwa banyak pengendara motor menggunakan jalur berlawanan arah saat terjebak macet. Akibat kemacetan, sebagian dari mereka tidak bisa kembali ke lajur yang seharusnya saat bertemu kendaraan dari arah berlawanan.
“Ketika mereka bertemu ruang kosong, mereka melambung dan melawan arah sehingga membuat arus lalu lintas terkunci,” ungkap Rizky.
Baca Juga : HEBOH Polisi Malaysia Gerebek 20 Panti Asuhan dan Tangkap 171 Orang Diduga Terkait Pelecehan Anak
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyoroti kemacetan parah di Cianjur dan menyatakan bahwa jalur Puncak kini sudah tidak dapat menampung kendaraan.
“Jalur Puncak sudah tidak dapat menampung kendaraan yang jumlahnya selalu tinggi setiap libur panjang akhir pekan, sehingga jalur Puncak II menjadi solusi utama guna mengantisipasi macet di jalur utama menuju Cianjur atau sebaliknya menuju Bogor,” katanya, di kutip dari Antara.
Menurut Herman, Pemkab Cianjur telah menuntaskan pembangunan jalan sepanjang 17 kilometer yang masuk ke wilayah Cianjur dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan ini menjadi penunjang jalur Puncak II dari pemerintah pusat, sehingga terhubung dengan wilayah Bogor.
Baca Juga : Pertama Kali Pemerintah China Naikan Usia Pensiun, Warga Bisa Kerja Hingga 63 Tahun
Herman juga menilai bahwa pembangunan jalur alternatif di kawasan Puncak harus segera dilakukan untuk memecah kepadatan kendaraan. Ia telah meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rencana pembangunan jalur alternatif Puncak 2 dan Jalan Tol Puncak. Dengan adanya pembangunan jalur alternatif ini, ia yakin kemacetan di kawasan Puncak Bogor dapat terurai.