Jakarta (Lensagram) – Natal adalah momen penuh sukacita yang dinantikan seluruh umat Kristiani di dunia. Dalam perayaan ini, umat Katolik kerap dihadapkan pada pertanyaan klasik: setelah mengikuti Vigili Natal atau Misa Malam Natal, apakah masih perlu menghadiri Misa Hari Natal keesokan harinya?
Vigili Natal: Malam Penantian yang Penuh Makna
Kata “vigili” berasal dari bahasa Latin vigilia, yang berarti berjaga-jaga. Dalam Gereja Katolik, Vigili Natal adalah perayaan liturgi yang berlangsung pada malam tanggal 24 Desember. Secara spiritual, momen ini melambangkan penantian penuh harapan menyambut kelahiran Yesus Kristus. Vigili Natal biasanya dilaksanakan di sore atau malam hari, dan secara liturgis sudah dianggap bagian dari Hari Raya Natal. Suasana Vigili penuh keheningan dan khidmat, dengan bacaan-bacaan yang mengisahkan nubuat kedatangan Sang Mesias.
Misa Hari Natal: Puncak Sukacita Kelahiran Kristus
Perayaan Natal secara liturgi sebenarnya terdiri dari tiga jenis misa, masing-masing memiliki makna yang unik:
- Misa Malam Natal (Misa in Nocte): Dilaksanakan pada tengah malam, mengisahkan kelahiran Yesus di Betlehem. Misa ini penuh dengan nyanyian khas seperti Gloria yang mengungkapkan sukacita surgawi.
- Misa Fajar (Misa in Aurora): Dilaksanakan di pagi hari 25 Desember, berfokus pada kabar sukacita kepada para gembala.
- Misa Siang (Misa in Die): Dilaksanakan pada siang hari, lebih menekankan pada makna teologis kelahiran Kristus sebagai Terang Dunia.
Setiap misa menawarkan pengalaman iman yang berbeda, menjadikannya momen istimewa yang layak diikuti.
Apakah Wajib Menghadiri Misa Natal Setelah Vigili?
Secara aturan Gereja, umat Katolik yang sudah menghadiri Vigili Natal atau Misa Malam Natal pada 24 Desember tidak diwajibkan untuk hadir lagi di Misa Hari Natal keesokan harinya. Namun, Gereja mendorong umat untuk menghadiri Misa Hari Natal jika memungkinkan, karena setiap misa memiliki kekayaan liturgi yang saling melengkapi. Jika umat hanya bisa menghadiri salah satu misa, baik Vigili Natal maupun Misa Hari Natal, keduanya tetap memenuhi kewajiban liturgi. Natal bukan hanya soal hadir di misa, tetapi juga membawa damai dan kasih Kristus ke dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, mari rayakan Natal dengan penuh syukur dan kegembiraan!
Selamat Natal!