Jakarta (Lensagram) – Sebuah tragedi menimpa seorang turis asal Korea Selatan yang tersesat saat mendaki Gunung Agung, Bali.
Setelah pencarian intensif selama dua hari, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim SAR gabungan pada Kamis pagi (2/1/2025).
Kronologi Kejadian
Menurut laporan, turis pria berusia 32 tahun tersebut dilaporkan hilang oleh rekan perjalanannya pada Selasa sore (31/12/2024) setelah mereka terpisah di tengah jalur pendakian.
Baca Juga : Japan Airlines Tawarkan Tiket Gratis Buat Turis Asal Indonesia Keliling Jepang
Sang rekan menyebutkan bahwa korban memutuskan untuk melanjutkan pendakian sendirian ke puncak, meskipun cuaca mulai memburuk.
“Korban diperkirakan tersesat di area sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut, di mana medan sangat terjal dan sulit diakses,” ujar Gede Darmadi, Kepala Kantor SAR Denpasar, dalam konferensi pers.
Tim pencari menemukan korban di sebuah jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter.
Faktor Penyebab dan Peringatan
Dugaan awal menunjukkan korban mengalami kelelahan dan hipotermia sebelum jatuh ke jurang.
Cuaca ekstrem di kawasan Gunung Agung menjadi salah satu faktor yang memperparah situasi.
Selain itu, korban diketahui mendaki tanpa pemandu, yang meningkatkan risiko keselamatannya.
Kejadian ini memunculkan kembali perhatian terhadap pentingnya protokol keselamatan dalam pendakian gunung, terutama bagi wisatawan asing yang mungkin kurang familiar dengan medan dan cuaca di Indonesia.
“Gunung Agung memiliki medan yang menantang, dan kami selalu menyarankan para pendaki untuk menggunakan jasa pemandu lokal serta memantau kondisi cuaca sebelum memulai perjalanan,” tambah Darmadi.
Tanggapan dari Pemerintah Korea Selatan
Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia telah mengonfirmasi identitas korban dan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Bali untuk proses evakuasi dan pemulangan jenazah.
Pihak keluarga korban juga telah diberitahu mengenai kejadian ini.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini dan berterima kasih kepada tim SAR atas upaya maksimal mereka dalam menemukan korban,” ujar perwakilan kedutaan dalam pernyataan resmi.
Harapan ke Depan
Gunung Agung, sebagai salah satu destinasi pendakian populer di Bali, tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca Juga : Cagub Jakarta Kun Wardana Janjikan Internet Gratis di Seluruh Rumah Jakarta
Namun, insiden ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam sering kali menyimpan risiko yang tidak boleh diabaikan.
Pemerintah Bali diharapkan dapat memperketat pengawasan terhadap aktivitas pendakian dan meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya keselamatan.
Bagi wisatawan, selalu disarankan untuk mematuhi aturan lokal, menggunakan perlengkapan yang memadai, dan mengutamakan keselamatan dalam setiap petualangan.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan menghormati alam.