Jakarta (Lensagram) – Ribuan masyarakat mendukung petisi yang meminta pencopotan Gus Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan utusan khusus presiden.
Petisi ini merupakan bentuk mengecewakan atas pernyataan Gus Miftah yang dianggap menghina pedagang es teh dengan sebutan “goblok” dalam sebuah acara keagamaan.
Petisi yang diinisiasi oleh Dika Prakasa ini mendapat respon luar biasa dari masyarakat.
Dalam keterangannya pada Jumat (6/12).
Baca Juga : Zenius Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi, Begini Alasannya
Alasan Pembalikan Petisi
Menurut Dika perwakilan Masyarakat menilai tindakan Gus Miftah mencerminkan karakter yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dihormati oleh Presiden Prabowo.
Ia menyebutkan bahwa Presiden selama ini menunjukkan penghargaan besar terhadap pekerja kecil, seperti pedagang, nelayan, dan tukang bakso, yang bekerja keras untuk menghidupi keluarga mereka secara halal.
“Saat bapak pidato, sangat jelas bahwa sangat menghormati mereka yang bekerja sebagai pedagang dan pekerja di lapisan menengah. Sikap Gus Miftah sama sekali tidak mencerminkan semangat tersebut,” ujar Dika.
Masayarakat ikut menanggapi juga menegaskan bahwa pernyataan Gus Miftah mencerminkan karakter pribadinya, yang menurutnya tidak layak menjadi representasi presiden di mata masyarakat.
Dukungan Petisi yang Meningkat Pesat
Petisi ini dimulai pada Rabu (4/12) dan langsung mendapat dukungan signifikan. Hingga Jumat (6/12), petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 305.870 orang.
Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin luasnya perhatian masyarakat terhadap kasus ini.
Tuntutan Masyarakat
Masyarakat yang menandatangani petisi berharap Presiden Prabowo Subianto segera mengambil tindakan tegas untuk mencopot Gus Miftah dari jabatan strategi tersebut.
Mereka menginginkan utusan khusus yang dapat menjadi teladan dalam menghormati seluruh lapisan masyarakat, termasuk pekerja kecil yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Tagar dan Reaksi di Media Sosial
Kasus ini juga menjadi perhatian besar di media sosial.
Baca Juga : Makin Tak Terurus, 3 Harimau Kembali Mati Dalam 2 Bulan di Kebun Binatang Medan
Tagar seperti #CopotGusMiftah dan #HormatRakyatKecil menjadi tren di berbagai platform, mencerminkan kemarahan masyarakat terhadap pernyataan yang dianggap sebagai perwujudan pedagang kecil.
Kesimpulan
Kontroversi ini menekankan pentingnya sikap dan ucapan para pejabat yang mewakili presiden dalam menjaga kepercayaan publik.
Respons cepat dari masyarakat melalui petisi menunjukkan betapa pentingnya kepekaan terhadap isu-isu yang mencakup harga diri dan kehormatan rakyat kecil.