Sebanyak 51 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat ledakan di tambang batu bara di wilayah Khorasan Selatan, Iran bagian timur pada Sabtu (21/9/2024) waktu setempat. Ledakan tersebut di picu oleh kebocoran gas metana di lokasi, yang terjadi di dua blok tambang di Tabas, 540 kilometer (km) tenggara ibukota Teheran, menurut laporan BBC.
“Ledakan itu terjadi pada pukul 21:00 waktu setempat (17:30 GMT) pada hari Sabtu,” kata media pemerintah, seperti di kutip melalui BBC.
Gubernur Khorasan Selatan, Javad Ghenaatzadeh, menyatakan bahwa saat ledakan terjadi, terdapat 69 pekerja di blok tersebut. Di blok C, terdapat 22 pekerja, sementara di blok B ada 47 pekerja.
“Ada ledakan dan sayangnya 69 orang bekerja di blok B dan C tambang Madanjoo,” katanya.
Baca Juga : Ditjen Pajak Bantah Kebocoran Data NPWP Jokowi dan Pejabat Tinggi lain
Jumlah orang yang masih hidup dan terjebak di dalam tambang belum dapat dipastikan. Namun, media pemerintah telah merevisi angka korban tewas menjadi 51, naik dari sebelumnya yang hanya 30 orang.
“Jumlah pekerja yang tewas meningkat menjadi 51 dan jumlah yang terluka meningkat menjadi 20,” lapor kantor berita resmi IRNA.
Jaksa penuntut lokal, Ali Nesaei, yang dikutip oleh media pemerintah, menyatakan bahwa akumulasi gas di tambang menyulitkan operasi pencarian para korban.
“Saat ini, prioritasnya adalah memberikan bantuan kepada yang terluka dan menarik orang-orang dari bawah puing-puing,” kata Nesaei.
Pihaknya berjanji akan mengusut dugaan kelalaian dan kesalahan yang terjadi atas insiden tersebut setelah proses evakuasi rampung. Menurut kantor berita Reuters, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas insiden tersebut.
“Saya berbicara dengan para menteri dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menindaklanjuti,” kata Pezeshkian dalam komentar yang di siarkan televisi.
Baca Juga : Pemerintah Bangun 3 Pusat Data Nasional yang Berlokasi di Batam, Cikarang, dan IKN
Tambang Tabas mencakup area lebih dari 30.000 kilometer persegi (hampir 11.600 mil persegi) dan, selain itu, menyimpan cadangan massa kokas serta batu bara termal. Dengan demikian, tambang ini menjadi salah satu yang terbesar di negara tersebut.
“Di anggap sebagai wilayah batu bara terkaya dan terbesar di Iran,” kata IRNA.
Insiden ledakan tambang bukanlah yang pertama terjadi di Iran. Tahun lalu, sebuah ledakan di tambang batu bara di kota utara Damghan menewaskan enam orang. Insiden tersebut kemungkinan di sebabkan oleh kebocoran gas metana.
Pada Mei 2021, dua penambang tewas akibat keruntuhan di situs yang sama, sementara ledakan pada tahun 2017 di Azad Shahr menewaskan 43 penambang dan memicu kemarahan masyarakat terhadap otoritas Iran.