Jakarta (Lensagram) – Kabar mengejutkan datang dari Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga ini mengungkap bahwa alat rapid test khusus untuk mendeteksi potensi keracunan MBG (Makanan Bergizi Gratis) ternyata sudah mulai diterapkan di SPPG Polri (Sekolah Polisi Pembentukan Gajahmada).
Kehadiran alat ini menjadi langkah strategis dalam memastikan makanan yang dikonsumsi peserta didik aman dan bebas dari risiko pencemaran. Rapid test tersebut dirancang untuk memberikan hasil cepat dan akurat, sehingga kasus keracunan makanan bisa dicegah sejak dini.
Baca Juga : Geger! Kasus Keracunan MBG Tak Kunjung Usai, Solusi Mengejutkan Muncul!
Menurut Kepala BGN, penerapan alat rapid test ini adalah bentuk keseriusan pemerintah dalam meningkatkan standar keamanan program MBG. “Kami ingin memastikan, makanan yang disajikan bukan hanya bergizi, tetapi juga aman dikonsumsi. Dengan rapid test, pengawasan bisa lebih ketat dan transparan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa teknologi ini tidak hanya bermanfaat di institusi kepolisian, tetapi juga berpotensi diterapkan di sekolah-sekolah umum. Dengan begitu, anak-anak maupun siswa bisa mendapatkan makanan bergizi tanpa rasa khawatir.
Penerapan rapid test di SPPG Polri juga menjadi contoh nyata sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam menjaga kualitas konsumsi harian. Masyarakat pun diharapkan ikut mendukung langkah ini agar program MBG benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.
Meski demikian, BGN mengingatkan bahwa pengawasan makanan tidak hanya berhenti pada alat rapid test. Diperlukan peran aktif masyarakat, sekolah, dan penyedia pangan untuk memastikan kualitas tetap terjaga.
Dengan langkah ini, publik menaruh harapan besar agar kasus keracunan massal akibat MBG yang sempat terjadi tidak lagi terulang di masa mendatang.
Baca Juga : Tak Disangka! Dedi Mulyadi Dorong Dapur MBG Ada di Kantin Sekolah, Apa Tujuannya?