Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kembangkan Teknologi penginderaan jauh berbasis satelit yang secara otomatis atau semi-otomatis dapat mendeteksi dan memantau keberadaan ladang ganja.
Rokhis Khomarudin, Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN, mengatakan bahwa satelit dapat mendeteksi keberadaan ladang ganja secara cepat dan akurat, serta memantau area yang luas tanpa perlu survei manual yang memakan waktu dan biaya besar.
“Sistem itu bekerja dengan mengembangkan model deteksi melalui machine learning,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Rokhis menuturkan bahwa teknologi itu menggunakan berbagai pendekatan untuk mempermudah identifikasi ladang ganja.
Baca Juga : Presiden AS Tandatangani UU Larangan Impor Uranium Rusia, Pacu Hantam Perekonomian AS
Beberapa metode mengidentifikasi area terbuka di tengah hutan yang memungkinkan sinar matahari langsung, mendeteksi perubahan objek yang menunjukkan fase pertumbuhan tanaman, serta membedakan pantulan spektral cahaya dari tanaman ganja dan tanaman lainnya.
Menurut Rokhis, BRIN Kembangkan Teknologi dan telah memiliki pengalaman luas dalam meneliti dan mengembangkan pemanfaatan data satelit untuk berbagai keperluan, termasuk pengamatan objek di darat, laut, dan atmosfer.
Pengalaman ini, selain itu, menempatkan mereka dalam posisi ideal untuk mengembangkan sistem yang dapat memberikan informasi cepat, akurat, dan efisien terkait keberadaan ladang ganja ilegal.
“Riset identifikasi ladang ganja dengan data satelit akan dilanjutkan dengan pendekatan metode machine learning dan artificial intelligence,” papar Rokhis.
“Pengenalan karakteristik objek ladang ganja, baik dari fisik maupun pantulan spektral cahaya dari tanaman merupakan bagian penting dari riset. Harapannya riset ini dapat menghasilkan informasi yang cepat, akurat, dan murah,” imbuhnya.
Baca Juga : Rusia Laporkan 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Bela Ukraina, Empat Orang Tewas
BRIN akan menggunakan metode pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan untuk melanjutkan risetnya dalam mengidentifikasi ladang ganja melalui satelit.
Mengenali karakteristik objek ladang ganja, baik dari fisik maupun pantulan spektral cahaya dari tanaman, merupakan bagian penting dari riset.
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah kerja sama penelitian, BRIN dan Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil menemukan lima hektare ladang ganja di Pegunungan Tor Sihite, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut.
Rokhis berharap lembaga penelitian dan lembaga penegak hukum bekerja sama secara solid dan memanfaatkan teknologi canggih untuk secara signifikan mengatasi masalah ladang ganja ilegal di Indonesia.