Jakarta (Lensagram) – Nama Pramono kembali jadi sorotan publik setelah pernyataannya yang mengundang banyak reaksi. Dalam sebuah kesempatan, Pramono mengaku dirinya adalah seorang teknokrat dan menegaskan bahwa perannya hanya sebatas “bagian mikir”, bukan ikut terjun langsung ke lapangan.
“Posisi saya ini teknokrat. Saya bagian mikir, enggak mau ikut nyemplung kali. Biarlah yang lain yang eksekusi,” ujar Pramono, yang langsung menuai beragam komentar dari masyarakat.
Baca Juga : Resmi! DPR Ketok Palu APBN 2026, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG Bikin Heboh!
Pernyataan ini sontak menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Sebagian pihak menilai pernyataan Pramono jujur dan realistis, sementara sebagian lainnya mengkritik sikapnya yang dianggap terlalu lepas tangan terhadap persoalan nyata.
Pengamat politik menilai pernyataan ini bisa memberi gambaran jelas tentang peran teknokrat di pemerintahan maupun lembaga publik. “Teknokrat biasanya memang lebih fokus pada pemikiran strategis dan perumusan kebijakan. Namun, komunikasi yang kurang tepat bisa memicu salah tafsir di masyarakat,” ungkap seorang analis.
Pramono sendiri menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen memberi kontribusi besar melalui ide dan rancangan kebijakan. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemikir dan pelaksana adalah kunci sukses dalam mewujudkan program yang berdampak nyata.
Kini publik menunggu apakah pernyataan Pramono ini hanya sekadar klarifikasi peran atau akan memicu perdebatan lebih luas mengenai posisi teknokrat di ranah politik dan pemerintahan.
Baca Juga : Heboh! MBG Terancam Disetop Total Gara-Gara Kasus Misterius, Apa yang Sebenarnya Terjadi?