Sumedi Madasik, seorang calon legislatif (Caleg) Putus Saluran Air Bersih ke rumah-rumah warga karena gagal melenggang ke DPRD Kota Cilegon. Mulai Kamis (18/2/2024), ia menghentikan aliran air bersih ke rumah-rumah warga, tepat sehari setelah hari pencoblosan Pemilu 2024. Ia merasa kecewa dengan perolehan suaranya saat Pemilu 2024 yang berada di bawah target yang ia inginkan.
Di sisi lain, Sumedi berdalih bahwa ia sudah tidak mampu lagi menanggung beban subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor Bukit Teletubbies. Ia mengaku telah memberikan subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor selama empat tahun.
“Selisihnya itu antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juga kekurangannya. Setiap bulannya saya harus mensubsidi pembayaran listrik untuk pengaliran air bersih ke masyarakat Cisuru,” tutur Sumedi, Selasa (12/3/2024), dilansir dari Antara.
Baca Juga : 3.929 personel Polisi gabungan mengerahkan diri untuk mengamankan demo di DPR/MPR RI.
Ia meminta kenaikan tarif sebagai ganti subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor tersebut. Ia menuntut kenaikan tarif dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000. Namun, belum mencapai kata sepakat dengan warga lingkungan Cisuru RT 03 RW 06 Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Cilegon, Banten.
Dampaknya, warga terpaksa harus kembali mencari air di sumur-sumur resapan. Warga memang tidak menikmati aliran air sumur bor secara cuma-cuma. Mereka dibebani biaya listrik sebesar Rp 10.000, dengan rincian Rp 5.000 untuk biaya listrik dan Rp 5.000 untuk biaya pemeliharaan.
Buki, seorang warga, membenarkan bahwa Sumedi telah menetapkan target perolehan suara dari kampungannya.
“Dia minta suara untuk dia semua. Cita-cita itu dia dapat suara 100 suara dari pihak kampung sini, tetapi berhubung tidak nyampe, terus airnya itu di putus sama dia,” ucapnya.
Sementara itu, warga lain, Saptu’, menginginkan agar aliran air bersih dari sumur bor di salurkan kembali ke rumah-rumah.
“Tidak ada air di rumah, karena di putus paralonnya, pengennya dibikin sumur bor lagi, biar enggak cape gitu, sumurnya jauh,” tuturnya.
Namun, saat ini warga tidak memiliki pilihan lain kecuali menggunakan air dari sumur resapan yang terkadang keruh dan tidak layak di konsumsi. Pemerintah Kota Cilegon segera turun tangan dan membangun fasilitas sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari.