Jakarta (Lensagram) — Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya buka suara terkait meningkatnya kasus keracunan yang diduga akibat konsumsi produk Microbial Based Growth (MBG). Melalui Pusat Kedokteran Tropis, UGM memberikan sejumlah rekomendasi penting untuk memperbaiki sistem produksi dan distribusi MBG di Indonesia.
Para ahli dari UGM menilai, kasus keracunan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir perlu menjadi perhatian serius. Mereka menekankan bahwa pengawasan mutu produk dan standar keamanan pangan harus diperketat sejak tahap produksi hingga distribusi ke masyarakat.
Baca Juga : Rencana pemindahan patung Jenderal Sudirman menuai beragam tanggapan. Sebagian warga
“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan proses pengujian mikrobiologi berjalan dengan benar dan rutin. Selain itu, edukasi kepada pelaku usaha dan masyarakat juga sangat penting agar produk digunakan sesuai prosedur,” ujar salah satu peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM.
Selain meningkatkan pengawasan, UGM juga merekomendasikan kerja sama lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Kolaborasi ini dinilai penting untuk membangun sistem keamanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
“Keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab produsen, tetapi juga pemerintah dan konsumen. Semua pihak perlu terlibat agar kasus seperti ini tidak terulang,” tambahnya.
Dengan adanya langkah-langkah perbaikan yang diusulkan UGM, diharapkan kasus keracunan MBG bisa diminimalkan di masa depan. Pemerintah diimbau segera menindaklanjuti rekomendasi ini demi melindungi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Baca Juga : Jadi Sorotan! SPPG Bener Tunjukkan Cara Unik Jaga Kualitas MBG