Jakarta (Lensagram) – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat kabar menggembirakan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) tahun ini. Jumlah kasus gagal salur bansos menurun drastis dibanding tahun sebelumnya. Dari yang sebelumnya mencapai 1,3 juta kasus, kini hanya tersisa sekitar 300.000 penerima yang mengalami kendala pencairan.
Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini, dalam konferensi pers di Jakarta pagi tadi.
“Jumlah gagal salur turun jauh. Tahun lalu 1,3 juta, sekarang tinggal 300 ribuan. Kami terus perbaiki sistem agar bantuan lebih tepat sasaran,” ujar Risma.
Apa Itu Gagal Salur Bansos?
Gagal salur bansos adalah kondisi di mana penerima bantuan yang terdaftar tidak bisa menerima dana, biasanya karena data yang tidak valid, rekening tidak aktif, atau permasalahan teknis lainnya.
Ini Alasan Gagal Salur Bisa Turun Drastis
Beberapa langkah strategis Kemensos yang berhasil menekan angka gagal salur antara lain:
1. Pemutakhiran Data Terpadu
Pemerintah terus memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan melibatkan pemerintah daerah. Dengan data yang lebih akurat, bantuan bisa disalurkan langsung kepada mereka yang benar-benar berhak.
2. Integrasi dengan Dukcapil dan Bank
Kemensos bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta bank penyalur untuk memastikan kesesuaian data NIK, nama, dan rekening.
3. Edukasi dan Pendampingan Masyarakat
Petugas lapangan kini lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar memastikan data mereka valid dan rekening aktif sebelum penyaluran dilakukan.
Baca Juga : Warga Bekasi Mengadu! Dedi Mulyadi Kaget Dengar Keluhan Soal Uang Jutaan ke Oknum
Tapi Masih Ada PR
Meski jumlah gagal salur sudah jauh menurun, Risma mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penerima bansos yang tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau jaringan perbankan.
“Kita dorong penggunaan bansos digital dan sistem keuangan inklusif agar semua warga bisa terlayani,” tambahnya.
Pemerintah Janji Lebih Transparan
Kemensos juga membuka akses publik terhadap proses penyaluran bantuan melalui aplikasi Cek Bansos dan situs resmi. Masyarakat kini bisa memantau status bantuan secara mandiri hanya dengan memasukkan NIK dan alamat.
Kesimpulan
Turunnya angka gagal salur dari 1,3 juta ke 300.000 adalah capaian besar dalam penyaluran bansos 2025. Pemerintah terus mendorong efisiensi, ketepatan sasaran, dan transparansi agar bantuan sosial benar-benar dirasakan oleh rakyat yang membutuhkan.
Baca Juga : Kabar Mengejutkan! BSU 2025 Dicoret untuk 5 Golongan Ini, Nomor 3 Paling Tak Disangka!