Jakarta (Lensagram) — Di tengah padatnya lalu lintas dan hiruk pikuk warga yang lalu-lalang, seorang pria bernama Ranto terlihat duduk di bawah payung kecil sambil menata laptop tua dan printer portabelnya. Meski terlihat sederhana, lapak itu menjadi tempat bagi banyak warga yang kesulitan mengurus perbaikan data KTP akibat proses birokrasi yang rumit.
Setiap hari, Ranto melayani puluhan orang yang mengeluhkan hal serupa: proses administrasi yang lambat dan berbelit-belit. Karena itu, ia akhirnya memutuskan membuka jasa servis KTP di pinggir jalan sebagai solusi cepat bagi warga.
Berawal dari Pengalaman Pahit Mengurus KTP Sendiri
Ranto mengungkapkan bahwa semua ini berawal ketika ia mengalami kesulitan mengurus perubahan alamat pada KTP-nya. Ia harus bolak-balik kantor kelurahan dan kecamatan, tetapi prosesnya tak kunjung selesai. Dari pengalaman tersebut, ia melihat banyak warga yang menghadapi masalah serupa dan membutuhkan bantuan praktis.
Ia berkata bahwa, “Kalau prosedurnya mudah, saya tidak mungkin buka jasa seperti ini. Tapi banyak orang yang butuh bantuan cepat, jadi saya bantu sebisanya.”
Baca Juga : Jakarta Memanas Hari Ini! Dua Demo Besar Pecah, 1.082 Polisi Siaga Penuh
Layanan Sederhana yang Justru Meringankan Warga
Meski hanya beroperasi di pinggir jalan, Ranto tetap memberikan pelayanan yang rapi. Ia membantu warga memperbaiki berkas, melengkapi dokumen, membuat fotokopi, hingga mengunggah data ke platform administrasi online. Bahkan, beberapa warga mengatakan bahwa proses bersama Ranto lebih cepat daripada antre di kantor pemerintahan.
Selain itu, lokasinya yang mudah dijangkau membuat masyarakat merasa lebih terbantu, terutama bagi mereka yang tidak paham teknologi atau tidak memiliki waktu untuk proses panjang.
Permintaan yang Tinggi Karena Proses Resmi Masih Ruwet
Hingga kini, permintaan terhadap jasanya terus meningkat. Banyak warga mengaku terpaksa mencari alternatif karena sistem pelayanan publik masih belum sepenuhnya efisien. Meskipun pemerintah sudah melakukan digitalisasi, nyatanya masih banyak hambatan teknis yang membuat masyarakat kesulitan.
Karena itu, jasa seperti milik Ranto dianggap sebagai “penyelamat” sementara. Masyarakat yang hanya ingin memperbaiki sedikit kesalahan pada identitas tak perlu menunggu berjam-jam dalam antrean.
Aspirasi Warga: Ingin Pelayanan KTP yang Lebih Mudah
Fenomena ini kembali membuka diskusi mengenai efektivitas pelayanan administrasi kependudukan di Indonesia. Warga berharap pemerintah dapat membuat proses menjadi lebih jelas, cepat, dan transparan, sehingga mereka tidak perlu mencari bantuan ke lapak pinggir jalan.
Walaupun begitu, Ranto tetap akan melanjutkan usahanya selama masyarakat masih membutuhkan. Baginya, membantu orang lain menemukan solusi adalah kepuasan tersendiri.
Baca Juga : Pramono Tegas! 673 Kepsek Dipanggil: ‘Tidak Ada Lagi Bullying di Sekolah Jakarta!
![]()











