Jakarta (Lensagram) – Kondisi Sekolah Rakyat kembali menjadi sorotan publik setelah Menteri Sosial (Mensos) mengungkap berbagai permasalahan yang masih dihadapi di lapangan. Dalam kunjungan kerjanya, Mensos menegaskan bahwa fasilitas pendidikan alternatif ini masih jauh dari kata layak.
Menurut Mensos, banyak Sekolah Rakyat yang berdiri di daerah terpencil kesulitan mendapatkan akses air bersih. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas belajar mengajar, tetapi juga mengancam kesehatan para siswa. Selain itu, masalah kekurangan guru juga menjadi tantangan besar yang membuat kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat belum merata.
Baca Juga : Jadwal Samsat Keliling Jabodetabek Hari Ini, Warga Wajib Tahu!
“Kami menemukan bahwa banyak sekolah berjalan dengan segala keterbatasan. Mulai dari ruang belajar seadanya, kekurangan fasilitas dasar, hingga guru yang tidak mencukupi. Namun semangat anak-anak untuk belajar sangat luar biasa,” ungkap Mensos.
Kendala lain yang dibongkar adalah minimnya dukungan sarana belajar, seperti meja, kursi, hingga buku bacaan. Tidak jarang, siswa harus belajar di ruang semi-terbuka dengan kondisi lantai tanah. Meski demikian, Sekolah Rakyat tetap menjadi harapan bagi banyak anak di pelosok yang belum tersentuh pendidikan formal.
Pemerintah berjanji akan mencari solusi nyata untuk mengatasi masalah ini. Mensos menyebut, kerja sama lintas kementerian dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar pendidikan di Sekolah Rakyat bisa lebih baik dan layak.
Dengan adanya sorotan ini, publik diharapkan lebih peduli terhadap kondisi pendidikan di pelosok. Sebab, pendidikan yang layak adalah hak semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Baca Juga : 17+8 Tuntutan Rakyat Bisa Guncang Negeri, Benarkah?