Jakarta (Lensagram) – QRIS, sebagai sistem pembayaran digital berbasis QR code, semakin populer di kalangan masyarakat. Namun, belakangan ini muncul banyak keluhan dari warganet yang mengaku tertipu karena salah menggunakan QRIS.
Kesalahan umum yang terjadi adalah pengguna tidak membedakan antara QR Bayar (untuk transaksi resmi) dan QR Transfer (yang bisa mengarahkan uang langsung ke akun pribadi pelaku penipuan).
Kasus Penipuan QRIS Kian Marak
Pada 18 Juni 2025, sejumlah pengguna media sosial mengungkapkan pengalaman pahit mereka setelah tidak sengaja mengirim uang ke penipu melalui QRIS. Modusnya cukup licik. Pelaku menyamar sebagai penjual online dan mengirimkan QR Transfer seolah-olah itu adalah QRIS pembayaran resmi.
“Saya scan QR-nya, lalu langsung bayar. Tapi uang malah masuk ke rekening pribadi, bukan toko,” ungkap salah satu korban di X (Twitter).
Baca Juga : Tiba-Tiba Kuota KJP Plus dan KJMU Ditambah! Ini Alasan Mengejutkan Pemprov DKI!
Kesalahan Fatal yang Sering Terjadi
Berikut adalah beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan pengguna QRIS:
1. Tidak Memeriksa Nama Penerima
Banyak orang langsung klik “Bayar” tanpa melihat siapa penerima uangnya. Padahal, aplikasi akan menampilkan nama penerima sebelum konfirmasi.
2. Scan QR dari Sumber Tidak Resmi
Beberapa orang menerima QR lewat pesan WhatsApp atau media sosial dan langsung memindai tanpa verifikasi.
3. Tidak Tahu Beda QR Bayar dan QR Transfer
QR Bayar umumnya berasal dari merchant resmi, sementara QR Transfer biasanya dibuat dari akun pribadi yang memungkinkan penipuan.
Cara Melindungi Diri dari Penipuan QRIS
Untuk menghindari jebakan ini, pengguna harus lebih cermat. Berikut tips aman menggunakan QRIS:
- Selalu cek nama penerima sebelum konfirmasi pembayaran.
- Jangan scan QR yang dikirim oleh orang asing melalui chat pribadi.
- Gunakan aplikasi e-wallet atau mobile banking resmi.
- Laporkan QR mencurigakan ke pihak berwenang atau penyedia aplikasi.
BI dan OJK Imbau Masyarakat Lebih Teliti
Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan QRIS. Mereka juga mengajak pengguna untuk meningkatkan literasi digital dan memahami perbedaan jenis QR yang beredar.
Kesimpulan
QRIS memang memudahkan transaksi, tetapi pengguna tetap harus waspada. Jangan asal scan dan bayar tanpa melihat detail penerima. Satu kesalahan kecil bisa mengakibatkan kerugian besar. Edukasi dan kehati-hatian adalah kunci agar tidak terjebak dalam modus penipuan QRIS.
Baca Juga : Air Tiba-Tiba Naik Tengah Malam! Warga Jaksel Tak Sangka Ini Penyebabnya!