Yusuf Ansori, seorang seniman patung asal Kota Tua Jakarta, telah menarik perhatian banyak pengunjung dengan kemampuannya menjadi manusia patung seni sejak tahun 2012 dan pendapatan manusia patung Kota Tua. Sebelum memasuki dunia seni ini, Yusuf memiliki latar belakang sebagai tukang las dan serabutan.
Minat Yusuf terhadap profesi ini bermula saat ia melihat para seniman patung dan manusia hantu di Kota Tua. Keindahan karakteristik profesi tersebut memikat hatinya, dan akhirnya Yusuf memutuskan untuk memilih jalur seni sebagai manusia patung.
Yusuf Ansori, sebagai manusia patung, biasanya memulai jam kerjanya dari jam 8 pagi hingga 9 malam pada akhir pekan, sementara pada hari kerja, ia biasanya memulai pukul 1 siang.
Untuk memulai profesi ini, Yusuf mengaku mengeluarkan biaya sekitar 1 juta rupiah untuk kebutuhan makeup dan kostumnya.
“Budget paling minimal semua properti sama makeup, dan baju, 1 juta cukup lah,” ucap Yusuf.
Dalam transformasinya menjadi manusia patung, Yusuf menggunakan pewarna PM Gold yang tidak menimbulkan efek samping. Senjata khasnya adalah RPM Thomson yang ia buat sendiri, menjadi satu-satunya di Kota Tua.
“jadi semua property tembakan RPM kaleng bekas ini saya bikin bunyi. Nah ini bikin sendiri. Saya tadinya tidak memiliki senjata ini hanya menggunakan suara, setelah cape jadi saya berfikir mendingan saya bikin senjata ini,” kata Yusuf.
Baca Juga : 3 Bule Asal Jepang Nekat Mendekati Banaspati di Bali
“makannya saya membuat senjata namanya RPM Thomson, kebetulan bukannya sombong ya, senjata ini Cuma satu doang yang memiliki. Karena buat daya tarik saya dan tidak saya jual belikan,” lanjut Yusuf.
Untuk mendalami karakter, setiap 2 minggu sekali para seniman patung di Kota Tua mengikuti pelatihan yang membahas sejarah.
Setiap seniman patung membuktikan pentingnya identitas mereka melalui kartu identitas. Sebanyak 42 orang telah mendapatkan pengakuan dari dinas pariwisata sebagai manusia patung di Kota Tua.
Meski kadang disesaki duka saat hujan turun ketika ia sedang tampil, kebahagian Yusuf datang ketika banyak pengunjung yang antusias meminta foto.
pendapatan manusia patung Kota Tua ketika ramai bisa mencapai 500 ribu hingga 700 ribu per hari. Dia memiliki pendapatan yang cukup untuk menghidupi keluarganya dan dirinya sehari-hari.
“kalo seni patung si tergantung orang-orang yang foto kadang ya 500 kadang 700 gitu, dan alhamdulillah cukup si buat keseharian kak,” kata Yusuf sambal tersenyum.
Yusuf menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk lebih merangkul dan menjaga masyarakat, dengan harapan Indonesia dapat lebih maju di masa depan. Profesi unik seperti ini tidak hanya menciptakan hiburan visual bagi pengunjung, tetapi juga memberikan mata pencaharian yang layak bagi seniman seperti Yusuf Ansori ditengah Kota Tua yang kaya akan sejarah dan budaya.
Baca Juga : Nasib Tukang Gali Yang di Tipu Mandor Hingga Puluhan Juta
Tonton Selengkapnya di Youtube Lensagram :