Jakarta (Lensagram) — Hingga hari ini, polisi masih belum dapat memeriksa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Meski kondisinya sudah lebih stabil, namun tim medis menyebut bahwa pelaku masih menunjukkan gejala yang tidak wajar dan sulit dijelaskan, sehingga pemeriksaan harus ditunda.
Ledakan yang terjadi beberapa hari lalu itu membuat kepanikan besar di lingkungan sekolah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden tersebut meninggalkan trauma bagi siswa dan guru. Karena itu, polisi berusaha mempercepat penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya.
Kondisi Pelaku Membuat Polisi Menunda Pemeriksaan
Menurut keterangan pihak medis, terduga pelaku mengalami gangguan fisik dan mental yang tidak konsisten. Kadang ia sadar, namun sesaat kemudian tubuhnya melemah dan tidak merespons. Kondisi tersebut membuat dokter tidak berani memberikan izin pemeriksaan intensif.
Polisi menegaskan bahwa mereka tidak ingin memaksakan pemeriksaan demi menjaga kesehatan terduga pelaku. Selain itu, penyidik masih mengumpulkan bukti tambahan yang bisa memperkuat proses hukum saat pemeriksaan nanti dimulai.
Baca Juga : Tukang Servis KTP Pinggir Jalan: Awal Kisah yang Terungkap di Balik Birokrasi yang Mengerikan
Penyelidikan Terus Berjalan Meski Pemeriksaan Ditunda
Walau pelaku belum diperiksa, penyelidikan tidak berhenti. Tim forensik telah memeriksa lokasi ledakan dan mengidentifikasi material yang digunakan. Selain itu, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan mengenai aktivitas mencurigakan sebelum ledakan terjadi.
Bahkan, polisi juga menyisir rekaman CCTV di sekitar sekolah untuk memastikan apakah ada orang lain yang terlibat. Dengan begitu, arah penyidikan tetap jelas meski pelaku utama belum memberikan keterangan.
Warga dan Orang Tua Murid Masih Menunggu Kejelasan
Hingga kini, orang tua murid berharap polisi bisa segera menemukan motif pelaku. Mereka menilai informasi yang jelas dapat meredakan kekhawatiran siswa yang masih takut kembali beraktivitas di sekolah.
Sementara itu, pihak sekolah sudah meningkatkan pengamanan internal. Setiap pengunjung wajib melalui pemeriksaan barang, termasuk siswa yang membawa tas besar.
Harapan Agar Penyelidikan Segera Selesai
Meski banyak pertanyaan belum terjawab, polisi memastikan akan membuka perkembangan terbaru secara berkala. Mereka berharap kondisi pelaku segera pulih sehingga pemeriksaan bisa dilakukan tanpa hambatan.
Dengan begitu, kasus ini dapat segera menemukan titik terang dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga sekolah.
Baca Juga : Pramono Tegas! 673 Kepsek Dipanggil: ‘Tidak Ada Lagi Bullying di Sekolah Jakarta!
![]()












