Jakarta (Lensagram) – Penggunaan dana darurat APBN sebesar Rp 4 triliun untuk menangani bencana besar di Pulau Sumatra kini menjadi sorotan pemerintah dan DPR RI. Para legislator menilai angka tersebut sangat penting karena dapat mempercepat tanggap darurat sekaligus memulihkan kehidupan warga yang terdampak banjir bandang dan longsor..
Dorongan DPR untuk Aksi Cepat
Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mendorong pemerintah untuk segera mengaktifkan dana on call APBN yang sudah tersedia. Ia menegaskan bahwa dana ini bisa langsung digunakan dalam fase awal penanganan bencana dan mendukung proses pemulihan yang lebih luas.
Baca Juga : Hanya 6 Bulan di Sekolah Rakyat, Perubahan Murid Ini Di Luar Dugaan!
Selain bantuan darurat, Fikri menyoroti pentingnya keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta dispensasi akademik bagi mahasiswa yang kampusnya rusak atau tidak dapat beroperasi akibat bencana. Kebijakan ini dinilai penting agar pendidikan di wilayah terdampak tetap berjalan meski kondisi belum stabil.
Dari Tanggap Darurat ke Rehabilitasi
Dana Rp 4 triliun juga diusulkan untuk memperbaiki infrastruktur publik seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas dasar lainnya. Fikri menjelaskan bahwa dana ini dapat menjadi penopang sebelum pemerintah menetapkan anggaran tambahan pada 2026 atau tahun berikutnya jika dibutuhkan.
Kerusakan Besar, Kebutuhan Lebih Besar
Bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menimbulkan dampak serius. Ratusan korban meninggal, ribuan luka, dan ratusan ribu warga harus mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor. Karena besarnya kerusakan, banyak pihak menilai bahwa Rp 4 triliun hanyalah tahap awal dari kebutuhan anggaran yang jauh lebih besar untuk rehabilitasi jangka panjang.
Berbagai daerah dan partai politik juga turut memberikan dukungan. Beberapa pemerintah provinsi di luar Sumatra mengirimkan bantuan dana serta dukungan moral untuk para korban. Karena itu, pemanfaatan dana darurat APBN dianggap menjadi langkah paling efektif agar respons pemerintah cepat, terukur, dan tepat sasaran, terutama pada fase awal bencana.
Baca Juga : Heboh! Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa dan Guru,Pemprov DKI Bikin Warga Tak Menyangka!
![]()











