Jakarta (Lensagram) — Laporan tahunan TomTom Traffic Index mencatat penurunan drastis tingkat kemacetan di Jakarta. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Jakarta berhasil keluar dari daftar 10 kota termacet di dunia. Fakta ini langsung menghebohkan publik dan menarik perhatian media internasional.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim pencapaian ini sebagai bukti nyata perbaikan transportasi publik di Ibu Kota. Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menyampaikan bahwa warga kini semakin percaya dan nyaman menggunakan moda transportasi umum.
“Dulu orang enggan naik transportasi umum karena tidak nyaman. Sekarang kami berhasil mengubah pandangan itu. Masyarakat mulai meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi publik,” kata Dhany kepada media.
Pemprov DKI Jakarta Percepat Transformasi Transportasi Publik
Untuk mendukung perubahan besar ini, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan berbagai inisiatif strategis, seperti:
-
Memperluas dan mengintegrasikan jaringan MRT, LRT, dan TransJakarta
-
Merevitalisasi trotoar dan jalur sepeda di kawasan utama
-
Menerapkan sistem parkir elektronik dan pembatasan kendaraan pribadi
-
Meluncurkan sistem JakLingko untuk integrasi tarif dan pembayaran digital
Semua langkah ini secara aktif menurunkan volume kendaraan pribadi dan meningkatkan kecepatan perjalanan harian masyarakat.
Baca Juga : Indonesia Siaga! Peta Baru Tsunami Bocor, 5 Provinsi Masuk Zona Merah
Perubahan Gaya Hidup Warga Jakarta
Selain perbaikan infrastruktur, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mobilitas berkelanjutan juga meningkat. Banyak warga kini memilih berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau berpindah ke angkutan umum demi efisiensi dan kenyamanan.
“Sekarang naik MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI cuma 30 menit. Dulu bisa 1,5 jam naik mobil,” ujar Rina, seorang karyawan swasta yang kini rutin menggunakan transportasi publik.
Dilirik Kota-Kota Lain di Dunia
Keberhasilan Jakarta bahkan dijadikan contoh oleh beberapa kota besar di Asia dan Afrika yang menghadapi tantangan serupa. Transformasi ini menunjukkan bahwa dengan komitmen kuat dan inovasi, kota megapolitan sekalipun bisa berubah ke arah yang lebih baik.
Kesimpulan
Keluarnya Jakarta dari daftar kota termacet di dunia menjadi tonggak sejarah penting bagi pembangunan kota berkelanjutan. Dengan terus meningkatkan layanan publik dan memperluas transportasi ramah lingkungan, Jakarta selangkah lebih dekat menjadi kota modern yang nyaman untuk ditinggali.
Baca Juga : Terungkap! Bansos Mengalir ke Pelaku Judol, Pemerintah Pilih Diam?