Jakarta (Lensagram) – Politikus dan tokoh masyarakat Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembalimenjadi sorotan publik. Setelah pernyataannya yang viral di media sosial beberapa waktulalu, Dedi menerima ribuan komentar pedas hingga disebut mengalami cyber bullying.
Namun, respons Dedi terhadap situasi ini sungguh mengejutkan publik.
“Kita hadapi dengan rileks saja. Kalau kita emosi, kita kalah. Jadi cukup senyum, santai, dan tetap kerja seperti biasa,” ujar Dedi Mulyadi dalam wawancara di Bandung, Sabtu (7/6/2025).
Dedi menegaskan bahwa kritik dan hujatan adalah bagian dari dinamika demokrasi, terutama bagi tokoh publik. Baginya, yang terpenting adalah tetap bekerja untuk masyarakat dan tidak larut dalam sentimen negatif.
Respons Netizen Terbelah
Sementara sebagian besar komentar bersifat negatif, ada juga warganet yang membela dan mengapresiasi sikap tenang Dedi.
“Salut sama Pak Dedi, tetap kalem dan nggak baper,” tulis akun @rakyatwaras di platform X (dulu Twitter).
Tidak sedikit yang menyebut Dedi Mulyadi sebagai sosok yang “kebal hujatan” karena sering kali merespons kontroversi dengan senyuman dan guyonan.
Baca Juga : Dari Job Fair Online sampai Bangun Rumah! Bupati Karawang Buktikan Janjinya?
Dukungan Mengalir dari Tokoh Publik
Beberapa tokoh politik dan aktivis juga turut menyuarakan dukungan. Mereka menilai bahwa perundungan digital tidak seharusnya menjadi alat untuk menjatuhkan seseorang, apalagi tanpa bukti dan fakta yang kuat.
“Kritik boleh, tapi jangan dibungkus dengan kebencian. Kita semua bisa berbeda pendapat tanpa saling menjatuhkan,” ucap seorang aktivis muda dari Bandung.
Tetap Fokus pada Program Sosial
Meski diterpa kritik, Dedi mengaku masih fokus menjalankan berbagai program sosial, terutama yang menyentuh masyarakat pedesaan dan anak-anak muda. Ia menegaskan bahwa energi negatif dari media sosial justru menjadi motivasi untuk berbuat lebih banyak.
Kesimpulan
Dedi Mulyadi menunjukkan sikap dewasa dan santai dalam menghadapi gelombang hujatan dari media sosial. Reaksinya yang tenang justru menuai simpati dari banyak pihak. Sikap ini menjadi pelajaran penting bahwa menghadapi kritik tidak harus dengan amarah, tapi dengan kesejukan hati dan ketegasan sikap.
Baca Juga : BSU Dianggap Cuma Basa-Basi? Warga Pilih Diskon Listrik, Ini Alasannya!