Di tengah kesibukan kota Bekasi, seorang ayah bernama Irfan, 34 tahun, menjalani profesinya sebagai pak ogah di area Galaxy selama sembilan tahun terakhir. Kehidupan sehari-harinya berubah ketika dua anaknya, Adelia yang berusia 13 tahun dan Fikri yang berumur 10 tahun, mulai membantunya di jalanan sebagai Polisi Cilik.
Awalnya, Adelia dan Fikri ikut bekerja karena ibunya harus bekerja dan tidak ada yang bisa menjaga mereka. Irfan menjelaskan,
“Saya mau cari sampingan kasihan ditinggal anak yang masih kecil, ya sudah saya ajak saja.” Keputusan ini menjadi kebiasaan, dan anak-anaknya pun terlibat aktif dalam pekerjaan ayah mereka.
Transformasi Adelia menjadi sorotan publik dimulai ketika ia mengenakan pakaian polisi cilik.
“Awalnya dia pakai pakaian biasa, lalu ada orang yang menyarankan untuk menggunakan kostum polisi,” cerita Irfan.
Baca Juga : Semarak Pengamen Dangdut Gerobak Dorong yang Menggoyang Jalanan Ibu Kota Jakarta
Pakaian itu menarik perhatian banyak orang dan membuat mereka viral di media sosial. Berkat popularitasnya, banyak media yang mengundang mereka untuk membuat konten bersama.
Keduanya merasa senang bisa membantu ayah mereka di jalanan.
“Senang aja karena kan jarang anak yang mau bantuin orang tuanya. Walau capek, tetap semangat menjalannya,” ungkap Adelia.
Dari kegiatan ini, mereka juga bisa mendapatkan uang yang mereka tabungkan untuk masa depan.
Tak jarang, pengguna jalan mendoakan Adelia dan Fikri agar kelak menjadi polisi.
“Mereka ingin cita-citanya tercapai,” tambah Irfan,
yang juga berbagi bahwa pendapatannya sebagai pak ogah bisa mencapai Rp150.000 per hari, tergantung pada kepadatan lalu lintas.
Baca Juga : Indonesia Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, Ternyata Ini Penyebabnya
“Itu sudah kotor, belum termasuk makan dan minum keluarga,” jelasnya.
Sebelum berprofesi sebagai pak ogah, Irfan bekerja sebagai tukang somay, namun terpaksa beralih pekerjaan akibat selisih paham dengan bosnya.
Meskipun tantangan demi tantangan menghadang, Irfan dan anak-anaknya terus berjuang demi masa depan yang lebih baik.
Di bulan puasa, Irfan menyebutkan bahwa mereka bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp1 juta. Keterlibatan anak-anaknya dalam pekerjaan ini tidak hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga memperkuat ikatan antara ayah dan anak.
Kisah Irfan dan anak-anaknya adalah contoh nyata semangat kerja keras dan keluarga yang saling mendukung, meskipun dalam situasi yang tidak mudah.