Jakarta (Lensagram) – Pramono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, membuat gebrakan baru untuk menertibkan Ibu Kota. Langkah awal yang dipilih bukan soal transportasi atau parkir, melainkan melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Menurut Pramono, ketertiban Jakarta harus dimulai dari sektor pendidikan. Ia menegaskan, penyaluran KJP dan KJMU ke depan akan diperketat agar benar-benar tepat sasaran. Dengan cara ini, ia ingin memastikan bahwa bantuan tersebut hanya diterima oleh mereka yang memang layak, bukan digunakan oleh pihak yang tidak berhak.
“Kalau Jakarta ingin tertib, harus dimulai dari hal kecil tapi berdampak besar. KJP dan KJMU akan kita tata lebih transparan dan akuntabel. Anak-anak yang benar-benar membutuhkan harus dipastikan mendapat manfaatnya,” kata Pramono dalam keterangannya di Balai Kota, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga : Blak-blakan! Pramono Anung Ungkap Alasan Parkir Ilegal di Jakarta Harus Disegel, Bikin Kaget!
Selain soal transparansi, Pramono juga menekankan pentingnya pengawasan penggunaan dana. Pemerintah Provinsi DKI akan bekerja sama dengan sekolah, kampus, hingga orang tua untuk memastikan dana bantuan dipakai sesuai kebutuhan pendidikan.
Ia berharap, ketertiban dalam program bantuan pendidikan ini bisa menjadi contoh bagi sektor lain di Jakarta. “Kalau kita bisa menata dari awal, mulai dari pendidikan, saya yakin ketertiban di bidang lain akan mengikuti,” tambahnya.
Langkah Pramono ini langsung menuai perhatian publik. Banyak warga menilai cara tersebut unik, karena biasanya program ketertiban di Jakarta identik dengan penertiban lalu lintas, pedagang kaki lima, atau masalah sampah. Namun, Pramono justru memilih jalur pendidikan sebagai pintu masuk perubahan.
Dengan strategi baru ini, Pemprov DKI optimistis bisa menciptakan sistem yang lebih tertib, adil, dan berkelanjutan untuk Jakarta ke depan.
Baca Juga : Asik! RT dan RW Jakarta Dapat Kabar Gembira, Insentif Naik 25 Persen Mulai Oktober 2025