Jakarta (Lensagram) — Jakarta kembali mencuri perhatian dunia. Berdasarkan laporan terbaru TomTom Traffic Index 2025, Jakarta resmi keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Capaian ini menandai tonggak sejarah baru bagi Ibu Kota yang selama bertahun-tahun dikenal dengan kemacetan parahnya.
Tak hanya itu, sejumlah media internasional juga mengangkat berita ini sebagai contoh sukses kota besar yang mampu melakukan transformasi sistem transportasi secara menyeluruh.
Kemacetan Jakarta Menurun Drastis
Laporan resmi menunjukkan bahwa tingkat kemacetan di Jakarta turun hingga 28% dibanding tahun lalu. Angka ini merupakan hasil kerja keras Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam merevolusi transportasi publik dan mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menyebutkan bahwa perubahan ini tidak terjadi secara instan. Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk berpindah ke transportasi umum yang kini lebih nyaman, cepat, dan terintegrasi.
“Masyarakat kini percaya bahwa naik transportasi umum bukan hanya lebih murah, tapi juga lebih efisien. Ini hasil kerja bersama semua pihak,” kata Dhany kepada media.
Baca Juga : Jakarta Bikin Heboh Dunia! Bukan Lagi Kota Termacet, Ini Rahasia Suksesnya!
Transformasi Transportasi Publik Jadi Kunci Utama
Pemprov DKI Jakarta mengambil sejumlah langkah besar untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas transportasi umum. Berikut ini beberapa upaya yang terbukti efektif:
-
Memperluas rute dan jangkauan MRT, LRT, dan TransJakarta
-
Mengintegrasikan pembayaran antar moda lewat aplikasi JakLingko
-
Membangun trotoar dan jalur sepeda ramah pejalan kaki
-
Menerapkan sistem ganjil-genap dan parkir elektronik untuk kendaraan pribadi
Setiap kebijakan tersebut dijalankan secara konsisten dan berorientasi pada kenyamanan warga.
Gaya Hidup Warga Jakarta Ikut Berubah
Tak hanya infrastruktur yang berubah, kesadaran masyarakat juga meningkat. Kini, banyak warga yang memilih berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau rutin naik MRT dan TransJakarta setiap hari. Gaya hidup ini tidak hanya mengurangi macet, tetapi juga menyehatkan.
“Dulu saya habiskan dua jam lebih di jalan. Sekarang, cukup 30 menit naik MRT. Hidup jadi lebih efisien,” ujar Rina, seorang pekerja swasta di Jakarta Selatan.
Kota-Kota Dunia Jadikan Jakarta Sebagai Contoh
Keberhasilan Jakarta dalam mengatasi kemacetan tak hanya mendapat pujian lokal. Banyak kota besar di Asia dan Afrika kini mempelajari strategi Jakarta, terutama dalam pengembangan transportasi terintegrasi dan digitalisasi sistem layanan publik.
Kesimpulan
Jakarta membuktikan bahwa perubahan besar bisa terjadi jika ada kemauan, strategi yang tepat, dan dukungan dari masyarakat. Dengan terus memperbaiki transportasi publik dan mengendalikan kendaraan pribadi, Jakarta semakin dekat menjadi kota modern yang nyaman, efisien, dan berkelanjutan.
Baca Juga : Terungkap! Bansos Mengalir ke Pelaku Judol, Pemerintah Pilih Diam?